Gianyar (Metrobali.com) –

Terkait rencana kremasi lima mayat bayi yang masih tersimpan di kamar mayat RSUD Sanjiwani, Gianyar, jajaran aparat Kepolisian Gianyar masih melakukan koordinasi  dengan Dinas Sosial Pemkab Gianyar.
Menurut Kasat Reskrim Polres Gianyar, AKP I Nengah Sadiarta, Polsek Blahbatuh, masih melakukan koordonasi dengan Dinas Sosial Pemkab Gianyar, terkait dengan rencana kremasi mayat bayi tersebut. “Saat ini, jelas pihaknya masih menunggu proses koordinasi itu. Sedangkan soal hasil penyelidikan sampai saat ini tersangkanya belum diketemukan,” ujar Sadiarta. Minggu (20/1).
Sebelumnya, Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Asosiasi Perempuan Indonesia ( APIK), Ni Nengah Budawati,  mengatakan pihaknya seminggu lalu sudah  membicarakan masalah itu dengan pihak kepolisian, tetapi aparat kepolisian mengaku akan menghubungi kembali. Namun sampai saat ini belum ada tanggapan.
Polres juga belum memberi jawaban, apakah mayat-mayat  itu masih dibutuhkan untuk  proses penyelidikan apa tidak. “Jika sudah tidak dibutuhkan untuk penyelidikan, maka mayat-mayat itu secepatnya diambil tindakan agar bisa dikremasi,” jelasnya.
Menurut Budawati, aktivis yang begitu getol memperjuangkan kaum perempuan itu, rencananya jika mayat bayi itu diserahkan, maka pihaknya akan mengkremasi.”Kebetulan sudah ada lampu hijau dari pihak pengelola kremation, mereka akan membantu untuk  meringankan biayanya,” ujarnya.
Budawati berharap rencana kremasi itu bisa dilaksdanakan akhir Januari.Secara kemanusian mayat bayi tanpa tuan itu penting untuk dikremasi dan diupacarai layaknya umat Hindu. “Kita ingin mayat bayi itu diupacarai layaknya Hindu,” tegasnya. ADI-MB