Klungkung ( Metrobali.com )-

Rasa ketakutan yang berlebihan tidak mau kalah bertarung dalam Pilkada Klungkung 2013, segala usaha akan dilakukan agar paslon bupati/wakil bupati yang diusung PDI Perjuangan meraih kemenangan. Diduga mesin partai Klungkung macet, pihak DPP PDI Perjuangan menurunkan relawan yang didatangkan dari tanah Jawa. Jumlah orang yang dikirim untuk dijadikan relawan dibumi Serombotan oleh DPP PDI Perjuangan itu belum diketahui pasti. Sangat disayang mereka yang tidak dilengkapi surat identitas itu diusir aparat desa setempat yaitu desa Dawan Kaler, kecamatan Dawan, Klungkung, Rabu (31/7).

Dua orang relawan,yang diketahui bernama Agus Widodo, dan Nazir itu, disarankan meninggalkan desa setempat, karena tidak melaporkan diri, tinggal di desa itu. Mereka juga tanpa mengantongi kartu indentitas penduduk sementara (KIPS).  Padahal, mereka berasal dari luar Bali.  Agus Widodo berasal dari Demak, Jawa Tengah, dan Nazir berasal dari Semarang.

Sementara Kepala Desa Dawan Kaler, Kadek Sudarmawa, membenarkan bahwa dua orang itu diusir secara halus. Dua orang itu, kos di rumah milik Wayan Sumerta. Mereka kos satu kamar berdua sejak Selasa (30/7) malam, dengan harga Rp 1 juta, selama lima hari. Keberadaan mereka, tidak mau dipertanggung jawabkan oleh pemilik rumah.

Sempat sebelumnya digeledah oleh kepala desa, bersama petugas kepolisian dari Polsek Dawan. Namun penggeledahan itu, pihak kepolisian tidak menemukan barang-barang yang mencurigakan. Kedua orang itu di hadapan petugas kepolisian, mengaku relawan Anom-Regeg yang diutus oleh DPP PDI P, untuk memenangkan paket Anom-Regeg yang diusung PDI P.

Sudarmawa menilai pengakuan dua orang itu janggal. Sebab, jauh-jauh datang ke Bali tanpa dibekali surat tugas. Selain tidak ada warga di desa setempat yang dikenal, juga ada salah seorang tokoh PDI P di Desa Dawan Kaler, Nyoman Urip, mengaku tidak mengetahui kehadiran dua orang itu.  Padahal, tujuannya datang ke desa setempat, untuk menggalang dukungan paket Anom-Regeg. Sehingga, hal ini, menimbulkan kecurigaan bagi pihak desa. “Kalau memang belum sempat melaporkan diri, minimal satu orang di Desa Dawan Kaler ada yang dikenal.
Paling tidak tokoh PDI P di sini (Dawan Kaler) tahu keberadaannya,” ungkap Sudarmawa.

“Kami hanya ingin Desa Dawan Kaler aman. Kalau memang identitas lengkap, tujuan jelas, positif, silahkan,” kata Sudarmawa.

Sementara Ketua Tim Pemenangan Paket Anom-Regeg, Sang Nyoman Putrayasa membenarkan kedatangan  dua orang itu merupakan relawan Anom-Regeg yang diutus DPP PDI P.

Pada intinya, Putrayasa mengapresiasi langkah sigap desa Dawan Kaler terhadap penududuk pendatang.  ” Langkah yang diambil aparat desa terhadap penduduk pendatangn sangat bagus ” ujarnya.

Relawan itu, memang benar relawan Anom-Regeg. Mereka langsung disebar DPP PDI P,” ungkap Putrayasa.

Terkait tanpa adanya identitas mereka  sebagai relawan Anom-Regeg, Putrayasa mengaku akan segera melengkapi, termasuk menyarankan relawan tersebut, mengurus identitas sebagai penduduk pedatang. “ Secepatnya masalah ini segera di tindak lanjuti,” janjinya. SUS-MB