Foto: Rektor Universitas Dwijendra Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc.,M.MA., dan Pejabat Struktural di lingkungan Universitas Dwijendra Periode Tahun 2019-2023 dilantik Selasa (7/5/2019).

Denpasar (Metrobali.com)-

Rektor Universitas Dwijendra Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc.,M.MA., dan Pejabat Struktural di lingkungan Universitas Dwijendra Periode Tahun 2019-2023 dilantik Selasa (7/5/2019) di Aula Universitas Dwijendra Denpasar.

Pelantikan ini menandai era baru Universitas Dwijendra untuk semakin berlari kencang, maju di tengah berbagai dinamika perubahan yang begitu cepat di era industri 4.0.

Ketua Yayasan Dwijendra Denpasar Dr. I Ketut Wirawan, S.H.,M.Hum.,dalam sambutannya mengatakan pelantikan ini awal komitmen dan kerja besar untuk memajukan Dwijendra.

Selain mengucapkan selamat kepada para pejabat baru, ia pun berharap para pejabat ini mampu memberikan kontribusi kepemimpinan yang profesional bagi kemajuan Universitas Dwijendra.

Rektor Universitas Dwijendra Dr. Sedana yang punya pengalaman studi di luar negeri seperti Thailand dan Filipina diminta berkontribusi lebih dalam meningkatkan kerjasama luar negeri.

“Juga tingkatkan SDM dosen dalam hal penelitian dan penulisan karya ilmiah. Itu tuntunan sekarang, tanpa demikian grade kita bisa turun,” kata Wirawan lantas menambahkan Yayasan Dwijendra berkomitmen terus berinovasi demi kemajuan dan keunggulan Universitas Dwijendra dan unit pendidikan lainnya.

Di sisi lain kepada Rektor dan pejabat baru dalam laksanakan tugas juga diharapkan penuh keikhlasan. Berkerja tidak dalam suasana tertekan, nikmati apa yang harus dikerjakan.

“Kepada dosen, jika ada masalah sampaikan dengan baik-baik ke yayasan. Jangan sampai ada istilah anak kesayangan, anak emas, bekerjalah secara profesional. Kepada mahasiswa, jika ada dosen hanya papan nama, tidak pernah mengajar sampaikan juga ke yayasan,” ujar Wirawan.

Ia juga menegaskan dalam pemilihan pejabat di lingkungan Universitas Dwijendra ini pihak yayasan tidak ikut campur alias tidak ikut cawe-cawe, semuanya diserahkan ke pihak universitas. “Saya tidak ikut campur siapa menjadi apa,” tegas mantan Rektor Universitas Dwijendra ini.

Kepala L2Dikti Wilayah VIII Bali dan NTB Prof Dr. I Nengah Dasi Astawa, M.Si., berpesan agar Universitas Dwijendra jangan sampai kalah dengan PTS lain yang terus berpacu di tengah era revolusi industri 4.0 yang sudah menuju revolusi industri 5.0.

“Sekarang bukan era kuat-kuatan otot atau adu kesaktian tapi sekarang eranya kecepatan. Boleh saja SDM Dwijendra bagus, gedung mentereng, tempat strategis, SDM loyal tapi kalau kecepatan perubahan kalah maka akan digilas oleh pesaing,” kata Prof Dasi Astawa.

Ia juga berpesan, menjadi pejabat bukan sekadar kebanggaan karena dapat aktualisasi diri, tapi harus sukses menjadi pemimpin dengan sejumlah moda utama. Seperti jujur, disiplin, gaul, inovatif dan kreatif.

Rektor Universitas Dwijendra Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc.,M.MA., ditemui usai pelantikan mengatakan mengawali tugasnya ia akan membangun citra kampus yang didirikan tahun 1953 ini. “Kita akan upayakan peningkatan reputasi kampus agar bisa meningkatkan kualitasnya,” terang Sedana yang menamatkan pendidikan doktornya di Universitas Udayana.

Prioritas lainnya adalah segera melakukan konsolidasi internal. Sementara secara eksternal pihaknya akan meningkatkan kerja sama secara kelembagaan karena selama ini Dwijendra juga sering dilibatkan dalam berbagai kegiatan.

“Kita juga akan bangun jejaring lebih luas lagi termasuk dengan perguruan tinggi asing,” tegas akademisi dengan segudang pengalaman di luar negeri ini seperti Bali Beach Conservation Project, Jepang (2001-2003) dan di AIP-Prisma, DFAT, Australia (2014-2017)

Sebagai Rektor Universitas Dwijendra yang baru, Gede Sedana mempunyai visi “Mewujudkan Undwi yang Berdaya Saing dan Berbudaya.”

Secara lebih detail ada sembilan hal yang menjadi bagian progam prioritasnya. Pertama, meningkatkan citra perguruan tinggi. Kedua, meningkatkan kualitas lulusan. Ketiga, meningkatkan penelitian dan pengabdian masyarakat.

Keempat, mematangkan budaya kerja dan budaya akademik. Kelima, meningkatkan kualitas SDM dan infrastruktur perguruan tinggi. Keenam, pembenahan tatalaksana organisasi dan manajemen.

Ketujuh, penguatan sistem informasi manajemen. Kedelapan, peningkatan kerjasama dan jejaring hingga ke level internasional. Terakhir, peningkatan dalam hal aktivitas kemahasiswaan dan alumni. (wid)