Reklamasi, Sebuah Alternatif Atasi Alih Fungsi Lahan
Denpasar (Metrobali.com)-
Semua komponen berhak mengutarakan pendapat tentang rencana reklamasi Teluk Benoa yang belakangan mengundang pro dan kontra. Namun sejatinya, rencana ini merupakan sebuah antisipasi jauh ke depan dan mungkin baru dinikmati 5 hingga 10 tahun yang akan datang. Tingginya alih fungsi lahan produktif sejalan dengan berkembangnya pembangunan di Pulau Dewata menjadi salah satu hal yang mendasari bergulirnya rencana ini. Penambahan lahan baru melalui reklamasi diharapkan dapat menjadi satu alternatif alih fungsi lahan.
Dijelaskan Karo Humas Setda Provinsi Bali Drs.I Ketut Teneng,SP,M.Si Selasa (6/8), secara alami pesatnya laju pembangunan belakangan ini dibarengi dengan pertumbuhan penduduk, urbanisasi, migrasi serta alih fungsi lahan. Mengacu pada data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, dalam kurun waktu 14 tahun yaitu dari tahun 1997-2011, lahan produktif berkurang mencapai 436 hektare atau 0,50 persen tiap tahunnya.
“Pada tahun 1997, lahan produktif kita tercatat 87.849 hektare dan pada tahun 2011 tercatat 81.744 hektare,” urainya. Melihat pesatnya pembangunan dalam dua tahun terakhir, data tersebut kemungkinan sudah berubah dan luas lahan produktif diperkirakan makin berkurang.
Melihat kecenderungan tersebut, Bali yang secara geografis sangat sempit, terus mengalami pengurangan lahan pertanian karena alih fungsi baik untuk pemukiman maupun sarana pariwisata. Berangkat dari fakta tersebut, Pemprov Bali memikirkan berbagai upaya dan terobosan dalam menjaga perkembangan pembangunan pariwisata agar sejalan dengan kelestarian pertanian sebagai nafas kebudayaan Bali. Menurutnya, reklamasi bisa menjadi satu alternatif untuk mencegah makin menyusutnya lahan produktif.
Namun demikian, proses reklamasi ini masih sangat panjang dan memerlukan pemikiran bersama untuk mewujudkannya, sehingga nantinya benar-benar memberikan manfaat bagi kesejahteraan seluruh masyarakat Bali di masa mendatang. Ketut Teneng berharap, semua pihak bisa menyikapi rencana ini dengan pikiran terbuka dan jauh ke depan. Mengenai kajian yang lebih teknis, sepatutnya dipercayakan kepada pihak yang berkompeten. DP-MB
34 Komentar
Ada benarnya reklamasi sebagai sebuah alternatif untuk mengatasi alih fungsi lahan, namun saya kira itu bukan alternatif terbaik bila ditinjau dari ,sisi ekologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan. Masih banyak alternatif lain yang bisa ditawarkan.
Salam adil dan lestari
Berikan solusi, contohnya yg bagaimana…..
@Putra Mahgangga: Pemerintah Daerah memiliki organ yang cukup banyak untuk menemukan substansi dasar mengapa terjadi alih fungsi lahan dan juga seharusnya tahu wilayah-wilayah mana yang paling banyak mengalami alih fungsi lahan,dan juga sepantasnya tahu wilayah mana saja yang boleh beralih fungsi. Mengacu pada apa yang dikatakan Karo Humas Setda Provinsi Bali,melakukan reklamasi di teluk Benoa sebagai jawaban atas masalah banyaknya alih fungsi lahan menandakan gagalnya. Pemprov Bali menemukan subsansi dasar alih fungsi lahan di Bali.
salam adil dan lestari
Saya usulkan kepada Gubernur kalau reklamasi teluk benoa ditolak alihkan saja ke Nusa Penida. Buat reklamasi agar Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan bersatu kemudian bikin jembatan dari Nusa ceningan ke Nusa Penida. Pasti akan menjadi obyek wisata menarik nantinya.
Ya tapi komisi dan feenya di nikmati sekarang kan oleh kak angkuk dan tikus pamprof Bali, yang lain nunggu ampas dan hancur
maju trus pak Ketut,,,nak be tutup mata tutup hati nak keto oraine teken jung-jungane, ipidan gen co rah setuju jani mare klh adine mebalik sg setuju, ne be ngenah san parekan2ne ngitungan fee ajak komisi gen, be jejeh partaine sg maan pis, nak ye ngitungan partai gen, lmn demo gelar gelur mare mengatasnamakan rakyat bali, rakyat bali ane ncen kaden pdhal anak kelompokne ye gen sg setuju,
Bagi Tyang Pribadi,lbh banyk sisi Negatif sama positifnya kalo reklamasi jd..kalo mslh lapangan pekerjaan nambah itu benar,tp apkh sbgian besar generasi muda bali akan trtampung dn dipekerjakan dsana ?kt liat skrg semua hotel,villa dll sbagian bsr orang luar yg menguasai (jawa,flores dll).dan paling” generasi muda Bali punya jabatan paling tinggi Supervisor,dan 90% jd tukang Sapu..!!
Kemudian dampak negatif Alam Ъќ usah dibahas lg,.
Kemudian Peta “Pulau”Bali” yg kt banggakan otomatis akan brubah total,peta bali tdk akan Punya kaki,karn Reklamasi akan merubah sbgian besar Peta dikaki pulau Bali..
Åϑα wacana reklamasi mencegah Tsunami,saya rasa tdk benar,jepang yg bgitu canggihnya mmpersiapkan dirinya trhadap bencana Alam tsunami jg porakporanda..dia bikin tanggul raksasa jg di jebol..!!
Bagaimana mnurut bpk sekalian..?
cg dukung pak angkuk tp sing dukung reklamasi, megenepan gae nak luar ngliunan ke bali kudang kwintal ngutang tai,
lmn pang dot dadi manager mkne rajin belajar biar pinter mare ngelamar dadi top managemnt, pendidikan gen pas2an be nagih dadi GM, to be aget ade nak nulungin masuk megae di htl,,ken2ang pang bs bersaing dgn negara2 lain,, bersaing di jmh pedidi dogen klh, mecukur ngalih nak medure, meli bakso ngalih nak solo, ngeruk got ngalih nak lombok, ken2ang awak males2an gen gaene ken pragat ngontrakan umah ken ngontrakan tnh gen, bani bersaing mejengah2an megae ajak pendatang, awak kenehe care raje gen, seld sanje nungkruk sisin rurunge mebalih mtr lewat, mare timpal bali liwat sorakin, uyut be pang tawange paling aeng, to tingalin jeleme dauh tukad nak peteng lemah to megae,,,,
sebagai prof, saya setuju dgn rencana Gubernur Bali utk reklamasi…utk kesejahteraan Rakyat Bali kedepan….lihat, semakin banyak semeton Bali yang transmigrasi…kenyataanya, semakin meluber penduduk pendatang ke Bali….apakah saudara2 spt Gendo sempat memikirkannya utk membuka lapangan kerja bagi semeton asli Bali??..apa acuh tak acuh asalkan wajah muncul tiap hari di BP/BTV???..jangan takut atau apriori dulu dgn rencana reklamasi yang akan dilakukan kajian menyeluruh…mari kita tunggu hasilnya….oK>>>>
Butuh kesabaran ekstra dari pemimpin, jika memiliki rakyat yang tidak mau/tdk bisa dipimpin…….
metro bali ane mendukung reklamasi mare ngenah britane…… ane menolak dje ruu…. tak seimbang.
yen payu reklamasi bukit ane cen kal ddi korban anggo ngurug pasih. pst kal ade pengerukan bukit untik semua itu. berapa kerugian yg d akibatkan oleh reklamasi nto.
apa yakin mani beroprasi reklamasi nto nak bali kal ngebekin dtu, ane ade nak bali ddi penonton gen bise mcelep sing bange. yen ngelamar paling aget bange ddi CS. to be pak angkuk malunan nyemak komisi makane jani mati2an pang mulus reklamasine. pang sing tagihe pis ne ken investor ne. krna pis be telah anggo kampanye wkwkwkwkwk dasar otak cine
@ joblar. AAa aaaaaaaaaaaaaa beneh to, sube kadung telah pipis ne anggo ne dana dadi gubernur haha ha aa
oii pak ketut teneng msi, ne baca dini : http://www.balebengong.net/kabar-anyar/2013/08/06/khayalan-tingkat-tinggi-gubernur-bali.html .. bani pak ngemaang komentar ditu, apa komentar bapake orahanga pak gubernure khayalan tingkat tinggi….. teneng teneng…….. nawang apa tentang masalah reklamasi awake ne…
lanjutkan ,,,pak teneng,,tyang setuju reklamsi, tyang setuju bandara krn itu ciri kemajuan suatu daerah, apalgi utk menyerap tenaga krj dan thn ini anak sy sklh D4 pariwisata, spy tdk jauh2 nyari krj klopun tdk di bali sdh siap go international, krn sdh bnyk tenaga2 bali di luar bersaing,,,,
PERNYATAAN API JAUH DARI PANGGANG : INVESTOR MEREKLAMASI KARENA LEBIH MURAH DARI SEWA DAN MEMBELI’ AKTIVITAS SULIT DIPANTAU DAN TIDAK KONTAK LANGSUNG DGN MASYARAKAT SEKITAR JADI LEBIH bebas: INVESTOR MEMILIH MEREKLASI PANTAI YANG LETAKNYA TIDAK ADA PALUNG LAUT JADI AMAN DARI TSUNAMI PAK TENENG ILMU PAYAH PEJABAT ULIAN NOMBOK CARE BOOSS NE ARGUMENT GEN AENG
Gubernur Janjikan Revisi SK Reklamasi : AMB Usulkan FGD Imparsial
Edit This Post
Denpasar (Metrobali.com)-
AMB usulkan diadakan FGD (focus group discussion) yang bersifat imparsial, guna menghasilkan rekomendasi yang jernih atas persoalan reklamasi Teluk Benoa,yang sudah terlanjur ada Keputusan Gubernur dan Rekomendasi Ketua DPRD Bali. Narasumber yang ditampilkan dalam FGD ini mesti multi aspek,yakni berupa aspek hukum, sosial budaya dan agama, lingkungan hidup, geologi, hidrologi, dan lain-lain. Usulan ini menanggapi pernyataan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika yang mewacanakan suatu diskusi ahli guna mencari masukan untuk merevisi Keputusan tentang reklamasi Teluk Benoa yang telah dikeluarkannya.
”Boleh-boleh saja Gubernur menyatakan tidak mencabut Keputusan, katanya hanya mau merevisi. Tapi, dengan menyatakan siap menerima masukan dan mau merevisi, itu satu langkah maju untuk menuju yang maksimal, yakni pencabutan total. Walaupun kami menolak reklamasi, kalau bisa digelar suatu FGD yang imparsial, melibatkan orang-orang kompeten dan punya integritas yang baik, Keputusan Gubernur itu kemungkinan sulit dipertahankan. Tapi, kalau narasumbernya orang-orang yang bisa dipesan, kajian macam apapun hasilnya akan sesuai pesanan,”kata Putu Wirata Dwikora, Sekretaris AMB (Aliansi Masyarakat Bali), yang terdiri eksponen agama, adat, akademisi, ormas, pariwisata, LSM, dan mahasiswa, Senin (5/8).
FGD itu merupakan proses untuk memberi ruang bagi yang pro dan kontra, agar mendengarkan masukan dari pakar dalam bidang yang terkait dengan isu reklamasi, guna menimbang-nimbang dalam hatinya, apakah benar reklamasi Teluk Benoa memberi lebih banyak manfaat atau sebaliknya lebih merusak. Sebelum ada yang kontra, versi pemerintah pastilah menyatakan reklamasi itu bermanfaat untuk kesejahteraan rakyat, menambah luasan tanah, membuka lapangan kerja, dan seterusnya. Tapi, versi pemerintah kurang mengutarakan dampaknya terhadap lingkungan, posisi keputusan gubernur dan kewenangan gubernur terhadap regulasi yang ada, dan sebagainya.
Presentasi yang sifatnya searah,baik dari pihak yang pro ataupun kontra reklamasi,sulit mencapai titik temu. Tapi,kalau rekomendasi dicetuskan dari sebuah FGD dengan narasumber yang kredibel, mestinya hasil dan rekomendasinya akan sangat baik. ”Kalau setelah argumen-argumen dibeberkan semuanya, gubernur berkeputusan untuk mencabut Keputusan tentang reklamasi itu, kan itu bagian paling ekstrem dari revisi?”katanya.
Tak Gagalkan Pelantikan Gubernur dan APEC
Gusti Kade Sutawa, Ketua Aliansi Masyarakat Pariwisata Bali meminta tidak ada yang mengaitkan demonstrasi masyarakat yang menolak reklamasi sebagai upaya penggagalan pelantikan gubernur ataupun APEC. ”Kami dari kalangan pariwisata tidak ingin ada main gagal-gagalan begitu. Jadi, tidak perlu khawatir, penolakan reklamasi ini bernuansa politis. Kami tidak mungkin ditunggangi siapapun, gerakan ini murni untuk menyelamatkan Bali. Reklamasi Benoa akan menjadi titik berikut dari pembangunan yang merusak Bali,termasuk pariwisatanya,’kata Gusde,yang juga duduk di AMB.
Dia menduga, kalau Gubernur tetap ngotot seperti sebelumnya, bahwa Keputusan untuk memberi ijin reklamasi itu sudah prosedural, rakyat pasti marah dan bisa saja jumlah massa yang turun demonstrasi terus berkembang. Karena sikap gubernur awalnya itu terkesan kurang menerima masukan dan tidak menghargai pendapat dan kajian-kajian diluar birokrat yang membantu tugas-tugasnya. Namun, setelah Gubernur menyatakan siap menerima masukan dan bahkan mulai membuka diri untuk merevisi Keputusannya, sikap ngototnya nampak berkurang. ”Tapi, kami yang mengkaji dari aspek pariwisata, sosial budaya, serta berdasarkan referensi tentang dampak buruk reklamasi di tempat lain, berketetapan untuk menolak reklamasi tersebut,”sambung Gusde. RED-MB
KEKAL Bali Tuntut Cabut SK : Reklamasi Teluk Benoa Langgar Perpres no 122 tahun 2012
Edit This Post
Denpasar (Metrobali.com)-
Rabu (31/7) sekitar pukul 09.30 Komite Kerja Advokasi Lingkungan Hidup (KEKAL) Bali yang terdiri dari gabungan organisasi dan mahasiswa peduli lingkungan hidup BEM UNHI, PPMI DK Bali, Frontier Bali, Bali Outbond Community, WALHI Bali rabu pagi menggelar aksi penolakan reklamasi Teluk Benoa. Mereka menggelar aksi di depan Kantor Gubernur dengan kawalan dari aparat.
Aksi yang diikuti puluhan massa dimulai jalan kaki dari lapangan Niti Mandala, Renon menuju depan Kantor Gubernur untuk mempertegas sikap bahwa mereka menolak rencana reklamasi di Teluk Benoa. Dalam aksi itu mereka membawa berbagai atribut mulai dari spanduk, poster, dan lain-lain yang berisi tuntutan untuk mencabut surat keputusan (SK) nomor 2138/02-C/HK/2012 tentang pemberian izin dan hak pemanfaatan, pengembangan dan pengelolaan wilayah perairan teluk Benoa.
“Kami komponen masyarakat sipil yang Komite Kerja Advokasi Lingkungan Hidup (KEKAL) Bali untuk mengaskan sikap kami bahwa kami menolak reklamasi Teluk Benoa, selain itu kami menuntut Gubernur untuk mencabut SK reklamasi, menolak pengkavlingan dan perampasan sumber-sumber kehidupan rakyat di teluk Benoa, menuntut Gubernur untuk konsisten dan melaksanakan Surat Edaran moratorium Izin Akomodasi Pariwisata di Bali Selatan yang dibuatnya sendiri” kata Era Sukmayanti yang juga Ketua BEM UNHI.
“SK Nomor 2138/02-C/HK/2012 tentang Pemberian Izin dan Hak Pemanfaatan dan Pengembangan Pengelolaan Wilayah Perairan Teluk Benoa Provinsi Bali untuk PT Tirta Wahana Bali International (TWBI) telah di terbikan sejak tanggal 26 Desember 2012 oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Anehnya, Gubernur tidak mengakui telah menerbitkan ijin reklamasi di Teluk Benoa tersebut, padahal SK ditandatanganinya sendiri” jelas suriadi seraya menunjukkkan fakta kebohongan gubernur.
“Atas fakta itu, Gubernur harus segera minta maaf kepada rakyat Bali karena telah melakukan kebohongan publik atas keluarnya SK,” ujar Suriadi.
Menurut Suriadi, SK Reklamasi Teluk Benoa yang dikeluarkan Gubernur harus dicabut karena Perpres SARBAGITA No. 45 tahun 2011 Pasal 93 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan secara tegas menyatakan bahwa kawasan Teluk Benoa adalah Kawasan Konservasi. Selanjutnya Dalam pasal Perpres Nomor 122 Tahun 2012 tentang Reklamasi Di Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil, Pasal 2 ayat (3) Reklamasi tidak dapat dilakukan pada kawasan konservasi dan alur laut.
“Reklamasi teluk benoa akan mengacam dan bahkan masyarakat Bali akan kehilangan sumber ekonomi khususnya nelayan yang selama ini makekarang di Teluk Benoa segala bentuk kajian yang dilakukan oleh LPPM UNUD dan berbagai komponen lain harus dihentikan,” ujar sekjen frontier Bali, Pande Nyoman Taman Bali
“Sudah jelas SK ini melanggar perpres reklamasi atau induk dari segala bentuk rencana reklamasi karena tegas dinyatakan bahwa kawasan itu adalah kawasan konservasi sehingga secara hukum tidak dibenarkan dilakukan reklamasi dan SK itu harus dicabut,” tegas Pande. Setelah menyampaikan orasi massa aksi dari kekal Bali membubarkan diri dengan tertib. RED-MB
Personil SID Ikut Demo Tolak Reklamasi
Edit This Post
Denpasar (Metrobali.com)-
Belakangan ini, publik Bali diributkan dengan pro dan kontra reklamasi Pulau Pudut di Teluk Benoa. Ada tiga investor yang siap membidik pulau yang hampir tenggelam itu. Salah satu yang gencar adalah PT Tirta Wahana Bali Internasional (TWBI). Di atas lahan reklamasi itu nantinya akan dibangun kawasan wisata terpadu seperti hotel, resort, lapangan golf, sirkuit F1 dan fasilitas lainnya. Gubernur Made Mangku Pastika sudah mengeluarkan SK Nomor 2138/02-C/HK/2012 tertanggal 26 Desember 2012 tentang Pemberian Izin dan Hak Pemanfaatan dan Pengembangan Pengelolaan Wilayah Perairan Teluk Benoa Provinsi Bali.
Tak hanya politisi, akademisi, mahasiswa yang terlibat dalam polemik rencana reklamasi itu, selebriti pun ikut tergabung di dalamnya. Adalah Superman Is Dead (SID) yang juga getol melakukan penolakan reklamasi Pulau Pudut. Pada aksi demonstrasi yang digelar mahasiswa dan aktivis lingkungan hidup di depan Kantor Gubernur Bali, nampak personil SID Jerinx dan Eka hadir di situ. Mereka ikut meneriakkan yel-yel untuk menolak reklamasi Pulau Pudut.
“Saya tidak setuju (reklamasi). Gubernur telah melakukan pembohongan publik. Reklamasi itu berdampak buruk bagi ekologi, meskipun dalih ekonomi dan penyelamatan ekologi,” kata Jerinx di lokasi demo, Rabu 31 Juli 2013.
Drummer SID itu menunjuk reklamasi Pulau Serangan yang pada akhirnya mangkrak dan memiliki dampak sosial, ekologi dan budaya bagi warga sekitar. “(Reklamasi) Pulau Serangan itu tidak pernah berjalan. Sesuai fakta yang ada di Bali, semua megaproyek tidak berhasil. Faktanya hanya untuk segelintir orang saja. Efek ekonomi meretas omong kosong,” kata dia.
Jerinx mengaku akan terus berjuang menolak reklamasi Pulau Pudut. “Sampai ada perubahan saya akan berjuang. Jika tidak, saya akan lawan terus. Kita akan menggalang kekuatan. Anak muda Bali harus mengubah mainset berfikir. Mereka sedang dibohongi pemerintah,” tegas Jerinx.
Sementara itu, Jerinx dan teman-temannya mengaku akan hadir pada pertemuan besar yang dirancang gubernur untuk membahas reklamasi Pulau Pudut pada 3 Agustus 2013. “Pertemuan itu pencitraan saja. Tapi saya akan datang. Saya meminta cabut dulu SK-nya baru diskusi. Kalau dari hasil diskusi SK-nya buruk, ya jangan lanjutkan,” tutur pria penuh tato ini.
Jerinx belum berfikir untuk menjadikan kasus reklamasi Pulau Pudut sebagai inspirasi mencipta lagu untuk SID. “Bali ini rumah kita. Saya sebagai orang Bali ingin berkontribusi lebih bagi daerah saya. Saya imbau generasi muda Bali untuk bangkit melawan,” ajak Jerinx.
Sementara itu, Eka, Basis SID menyatakan hal sama. Sebagai masyarakat, anak muda memiliki hak untuk didengar dan berkontribusi dalam pengambilan kebijakan. “Anak muda itu rakyat dan rakyat yang memilih mereka,” tambah Eka. Meski Jerinx dan Eka hadir dalam aksi itu, namun sang vokalis, Bobby Cool tak ada di lokasi. Kendati begitu, bukan berarti Bobby Cool bersebrangan dengan dua rekannya. Rupanya dia sedang ada kesibukan yang tak bisa ditinggalkan.
Aksi pagi hari itu digelar oleh Komite Kerja Advokasi Lingkungan Hidup (KEKAL Bali). Di dalamnya tergabung BEM UNHI, Frontier Bali, PPMI DK Bali, Bali Outbound Community dan Walhi Bali. Mereka menolak reklamasi Teluk Benoa, menuntut gubernur mencabut SK yang dikeluarkannya, mendesak gubernur meminta maaf kepada rakyat Bali, mendesak gubernur untuk konsisten terhadap SE Moratorium Izin Akomodasi Pariwisata di Bali selatan yang dibuatnya sendiri. BOB-MB
Gubernur Bali Dilaporkan ke KPK
Edit This Post
Denpasar (Metrobali.com)-
Gubernur Bali, Made Mangku Pastika dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Adalah Sekjen Forum Peduli Bali Dwipa, Nyoman Sentana yang melaporkan mantan Kapolda Bali itu ke lembaga antikorupsi itu. Laporan itu berkaitan dengan ke luarnya SK Gubernur Bali Nomor 2138/02-C/HK/2012 tertanggal 26 Desember 2012 tentang Pemberian Izin dan Hak Pemanfaatan, Pengembangan dan Pengelolahan Wilayah Perairan Teluk Benoa kepada PT Tirta Wahana Bali Internasional (TWBI).
Tak hanya Pastika, Sentana juga melaporkan wakil gubernur terpilih, I Ketut Sudikerta, Ketua Komisi III DPRD Bali IGM Suryantha Putra serta Direktur Utama PT TWBI Hendi Lukman. Dalam laporan tersebut, Sentana membawa sejumlah berkas bukti awal yang langsung diserahkan ke KPK agar ditindaklanjuti terkait dengan dugaan suap terhadap pengeluaran izin melalui SK tersebut.
Terkait hal itu, Gubernur Made Mangku Pastika mengatakan, laporan terhadap dirinya ke KPK terkait dugaan suap izin reklamasi ke PT TWBI merupakan fitnah. Bahkan, Pastika mengancam jika laporan tersebut tidak bisa dibuktikan, ia akan melaporkan balik pihak yang melaporkannya.
“Hati-hati kalau menuduh orang. Saya dituduh menerima suap. Hati-hati laporan itu. Jangan sembarangan menuduh. Saya juga bisa melaporkan orang tersebut,” ucap Pastika, Jumat 26 Juli 2013. Pastika memastikan laporan tersebut fitnah belaka dan telah mencemarkan nama baiknya. “Saya juga bisa bilang orang lain makan uang. Tetapi saya tidak mau mengatakan itu. Saya juga bisa melaporkan orang ke KPK,” kata Pastika geram.
Menurutnya, laporan tersebut tidak beralasan karena dirinya tidak pernah menerima suap pada proses perizinan reklamasi Teluk Benoa. Pastika tak menampik jika laporan itu berbau politis. “Kalian sendiri bisa menilai laporan ke KPK itu,” ujarnya. Pastika ingin membuktikan jika seluruh proses perizinan tersebut berjalan sesuai mekanismenya. Ia mengaku telah mengkaji rencana proyek tersebut dengan melibatkan pihak-pihak berkompeten. BOB-MB
Edit This Post
Joblar… ne tonden tuntas mace Metrobali suba menilai negatif. Metrobali sing cara Bali Post, Bali TV. Berita ne Bali Post, Bali TV makejang seting-setingan untuk menjatuhkan Mangku Pastika. Jani cang mebalik menakon, BP memuat berita ane mendukung Reklamasi. Pasti suba tusing–sing–sing sing. Cen ane media independen jani? Balebengong ne Joblar dengung dengungkan suba taen memuat berita mendukung reklamasi. Cara tai ken cet, patuh gen. Media jani sing ade independen. Pasti ada kepentingan politik dan ekonomi.
lawan lawan….. ilut baong ne seluh matane…. sere panggang sere tunu… patuh pengit bon ne…..wkwkwkwk nak BALI kanggoang mbalih gen nah
@nyoman : jagna hanya mementingkan anaknya ja pak nyoman….. lihatlah dampak yg akan di timbulkan…. memang awalnya pst akan merekrut nak bali, tp kasi posisi yang tak sesuai sehingga lama2 akan bosen n berenti. setelah itu msuk lah wong kono yng mau menguasai bali. sebentar lagi NAK BALI akan ASING di wilayahnya sendiri. ne be mentingin ibane gen….. sing runguange bukite kal ddi korban anggo ngurug pasih. kudang tanah kal telah anggo ngurug to….
pejabat jani mate di pipise gen….. asal ade pipis mati2an ane sing patut jalanange…
haa..haaaa….haaaaa….. Ken-ken…ne kok cenk ne gen coment men blonk kije mekutang
@cenk,,irage awak rakyat cenik, deweke pedidi malu pentingang, jengahang ibane megae, jengahang ibane melajah yen sube dueg bs mengimbangi perkembangan jaman, ken2 jmane irage sg tergerus ajak perkembangan krn irage bs mengikuti perkembangan, jani yen ade htl buka lmn ngelamar sesuaikan ajak pendidikan, lmn sg tamat pariwisata sg ngerti htl de milu2 ngelamar di htl, sube liu buktine, tamatan sarjana hukum, sarjana ekonomi kok milu merebut ke htl,, tanggung posisi ape lkr jemak gegaene d htl, anak d htl to pelayan, ken2 men ci ngitungan ibe pedidi gen sg bakat, be gede2 keneh ci misi ngitungang rakyat, mimih awak bedude tai urek, PY wagub gen sg rungu ken rakyat, sg taen ngantor jemak gajih gen,,,cenk itepang mekuli gen awak dasare buruh,,,,
Kenkenang nagih maan posisi ane luwung, tunden melajah, malah maceki, matajen ajak ngerunguang lonte ???? Introfeksi diri dulu, apa pantas kita mendapat pekerjaan yang layak kalau kualitas pencari kerjanya seperti ini ?
Sependapat dengan Pasukan Berani Mati, dan hal yang terpenting untuk diketahui semeton berdasarkan Informasi sekitarnya banyak investor yang melirik tempat tersebut jadi kesimpulannya kalau SK Gubernur dicabut, investor akan bertender secara transparan, demikian harapannya, lanjutkan pak ketut !
OI metro ngae redaksi nyen ngorahin ?, pak mangku. Kene judulne Reklamasi, Sebuah Alternatif Atasi Alih Fungsi Lahan. ape ye omongange, be jelas2 reklamasi ije ke maan tanah? gumi karangaseme kar keruk. gabung be jak gredeg proyeke. panak pak mangku nglah truk bek, komplit be. Suud reklamasi nyidang mli ferari pak mangku ha2
@xxx,,be suud pilgub, py be keok , be sg bani pesu py, kampanye hitam be sg laku, ngae fitnah ane masuk akal nak e, de patuange lengehe ajak satrie narade, korane be sg laku, be liu nak suud melangganan, milu2 gen sakit jiwa, periksaang malu bane mu!!!
keuntunganne gen tolih e
adi sing taen peduli gen dampak abrasine ????
ken2 carane menanggulangi abrasi???
ne be sing taen ade bahas e
jek heran ajak kak angku puk
neh pak ketut teneng baca ne masih… : http://www.agungwardana.com/2013/08/pulau-koloni-untuk-mereka-yang-kaya.html
yen to orahan membuat lapangan kerja be pasti…tapi dibali ne mayoritas nak bali nak dadi petani to masalah ne…..jujur mone sugihne alam bali kok dhancurkan dengan pembangunan yg terlalu banyak…sehingga mengurangi keasrian alam bali….jadi saya mohon buatlah obyek wisata dengan lingkungan yang asri dan budaya bali masih utuh,,,,,astungkara
karena masih ada yang tersisa dari tanah moyangku
ambillah semua sisa itu
jadikan apa maumu
aku sudah tak berdaya melawan bahasa kekuasaan
dan menepi untuk kemudian kembali ke tanah ibu.
Dikaji dulu…semoga Unud mengkaji dengan hati nurani, dan hasilnya benar benar untuk kebaikan rakyat Bali, pariwisata memang perlu inovasi,tanpa inovasi lama lama akan tertinggal dan sepi…contohnya sangeh, dan sanur yang kurang berkembang jauh dari KUTA yang asoy…dalam hal ini kita harus mengakui Badung lebih bagus dari pada Denpasar, perijinan sarana pendukung pariwisata seperti minimarket modern [Yg terbukti dimana mana membuat kota terasa lebih hidup, tapi distop di Denpasar], villa dan hotel jauh lebih berkembang di Badung daripada Denpasar [yang memiliki potensi wisata yg bagus juga sebenarnya seperti sanur dan padanggalak,,,,pariwisata lama2 akan mati dan sepi kalau tidak ada nya hal2 baru, contoh majunya singapore dengan pembangunan yang luar biasa BISA menarik wisatawan , saya pernah bingung ketika di pulau sentosa ditanya TURIS BARAT. yang akan melanjutkan traveling ke BALI, …saya mau pergi ke tempat seperti ini di Bali dimana ya??? saya cuman bisa jawab WATERBOOM DAN SAFARI….ketika ditanya bagus mana dengan di sini [ sentosa ] ..saya cuman bisa tersenyum saja…hahahahha…..Jadi alangkah bangganya kita kalau di Bali ada taman hiburan sekelas Disneyland, resor sekelas Sentosa…wow. apalagi ada F1..berapa banyak PAD dan lapangan kerja yang dapat diserap…..semoga itu terlaksana…….Maju Pak Mangku….tapi ingat ya….kalau ternyata kajian banyak efek negatif mohon jangan diteruskan…..kajilah sebaik mungkin….jangan kecewakan masyarakat bali….jangan sampai disusupi suap suap,,,,,dan jangan sampai terulang tragedi SERANGAN…YANG mangkrak…harus dipastikan….kalau semua itu benar benar bisa dipastikan….PASTI SIP