Jembrana (Metrobali.com)-

Mengantisipasi adanya penduduk pendatang (duktang) tanpa dilengkapi identitas tinggal di Kabupaten Jembrana, Senin (2/9) Sat Pol PP Jembrana melakukan oprasi. Oprasi yang menyasar 4 lokus di dua kecamatan, yakni Kecamatan Negara dan Kecamatan Jembrana, berhasil mengamankan 24 warga pendatang tanpa dilengkapi identitas.

Selain itu, juga diamankan 6 anak baru gede (ABG) (3 cewek dan 3 cowok) dalam satu kamar kos di Banyar Tinyeb, Kelurahan Banjar Tengah, Negara. Satu diantaranya putus sekolah, sedangkan 5 lainnya masih berstatus pelajar di salah satu SMK Pariwisata di Negara.

Kelima siswa-siswi yang terpergok masih berseragam sekolah itu mengaku bolos dari sekolah dengan berbagai alasan, ada yang mengaku sakit, sudah ijin dari sekolah dan bangun kesiangan. Mereka yang terjaring itu berasal dari berbagai daerah  di Kabupaten Jembrana, diantaranya dari Desa Berangbang, Negara, Desa Yehsumbul, Desa Mendoyo Dangin Tukad dan Desa Air Kuning, Jembrana. “Saya cuma mengobrol. Tidak melakukan apa-apa, mereka semua teman-teman saya” ujar NKAA (16), salah seorang siswi dengan tato mawar dibetis kaki kanan, saat ditemui di Kantor Pol PP Jembrana.

Sementara, Bidang Kesiswaan SMK Pariwisata Negara, I Ketut Rana, ditemui di Kantor Sat Pol PP Jembrana mengakui ke lima siswa-siswi tersebut anak didiknya. Menurutnya kelima siswa itu memiliki catatan buruk terkait kehadiran, kedisiplinan dan keteribanan. “Mereka sudah sering dibina, tapi tetap saja membandel. Nanti kita panggil orang tuanya” ujarnya.

Kakan Satpol PP Jembrana, I Putu Widarta mengatakan tujuan razia ini adalah untuk memantau tertib administrasi kependudukan. “Ini sebenarnya kegiatan rutin. Melalui kegiatan ini, kami harap ada kesadaran dari warga untuk tertib administrasi, terutama masalah identitas” ujarnya.

Untuk kelima siswa-siswi itu, kata Widarta, selanjutnya diserahkan ke pihak sekolah. “Yang kami sayangkan kenapa mereka bolos, padahal itu masih jam belajar” pungkasnya. MT-MB