Klungkung ( Metrobali.com )
Tingginya bencana alam di Indonesia kususnya Bali membuat semua kalangan diwajibkan akrab dengan bencana. Tidak hanya orang dewasa, anak anak pun wajib tahu tentang bencana alam terutama gempa bumi.

Di Klungkung pemikiran untuk memperkanalkan bencana kepada anak anak sudah mulai dilakukan. Salah satunya yang membuat trobosan cukup brilian adalah SD N 1 Kamasan, Klungkung. Anak anak SD tersebut kemarin mendapat pelatihan simulasi Gempa. Tidak hanya melibatkan anak anak sekolah, kegiatan tersebut juga didukung Puskesmas Klungkung I.

Sementara pelatihan diberikan para instruktur dari Yayasan Idep Selaras Alam. Dalam kesempatan itu pelatihan dan simulasi tersebut juga dihadiri oleh vice director yayasan Idep Selaras Alam, Ade Ariawan. “Kita ingin meningkatkan kepedulian anak anak terhadap bencana, sehingga saat terjadi bencana sesunguhnya tahu apa yang mereka lakukan,” ujarnya.

Hal ini perlu dilakukan mengingat bancana Indonesia sangat rentan dengan bencana. Sehingga orang tua yang menitipkan anak anaknya disekolah tidak was was. “Mereka juga dibekali tip sederhana apa yang mereka lakukan ketika gempa bumi terjadi,” ucapnya.

Kegiatan ini juga untuk mengasah anak anak akan kepedulian terhadap lingkungan dan apa yang terjadi disekitar mereka. Dalam pelatihan tersebut juga melibatkan para dokter cilik dari siswa siswa SD. Tampak anak anak melakukan dengan penuh perhatian. Juga terlihat para dokter cilik beraksi saat memberikan petolongan pertama pada korban. Pelatihan ini nantinya akan dilakukan beberapa kali setiap hari Sabtu. Kedepanya pelatihan juga akan dilakukan dalam skala yang lebih besar dengan melibatkan sekolah sekolah di Kabupatan Klungkung. Selaian itu pelatihan juga akan dilakukan di beberapa kabupatan di Bali.

Sementara ketua Panpel kegiatan IA Regina Kosita Putri mengatakan kegiatan ini bagian dari mengenalkan bahasa atau bencana kepada anak anak. Sehingga saat kejadian datang mereka benar benar ada sedikit bayangan apa yang harus mereka lakukan. Disamping itu juga mengajarkan anak anak akan kepedulian terhadap Lingkungan dan bencana, kesehatan dan keamanan. Hal ini menurutnya sesuai dengan apa yang dicanangkan WHO dalam konsep sekolah sehat seperti ada UKS dan lingkungan yang sehat. Kegiatan Ini juga merupakan gagasan dari Puskesmas Klungkung I yang terus akan melakukan inovasi inovasi mandiri yang mencoba mengintegrasikan pembagunan kesehatan dengan strategi penyadaran masyarakat.

Kegiatan ini sendiri mendapat sambutan yang antuasia dari Kadisdikpora Klungkung Ni Wayan Ringin. Malah Ringin mengakui kalau kegiatan ini sangat bermanfaat bagi siswa dan lingkungan. Ringin juga bangga kalau kegiatan ini beru satu satunya dilakukan di Klungkung dengan melibatkan siswa SD. “Saya berharap bisa dilakukan kegiatan atau pelatihan simulasi yang lebih besar,” ujarnya. Untuk itu diakui Ringin perlu ada donator yang mau peduli akan bencana. SUS-MB