Ratusan Pelajar Melukis di Atas Sampah Plastik

Ratusan Pelajar Melukis di Atas Sampah Plastik

Buleleng (Metrobali.com)-

Ratusan pelajar se-kota Singaraja diajak melukis di atas sampah plastik di kegiatan Gerakan Peduli Sampah Jilid III garapan Manik Bumi Foundation bertempat di Gedung Sasana Budaya. Mereka menuangkan kreativitas di atas sampah plastik yang dimentori langsung oleh seniman lukis Made Bayak, Minggu (24/04/2016).

Seniman lukis Made Bayak memaparkan aksi melukis di atas sampah plastik ini sebagai bentuk meningkatkan kreativitas para pelajar dan mengubah mainstream bahwa kegiatan melukis tidak hanya di atas kanvas tetapi bisa diterapkan di sampah plastik.

“Misi utamanya adalah bagaimana mereka mendapatkan sampah plastik itu untuk menjadi karya seni,” papar Made Bayak di sela-sela acara, Singaraja, Buleleng.

Selain itu, Made Bayak juga ingin mengenalkan kepada para pelajar untuk dapat peduli terhadap lingkungan di sekitar dan juga mampu memanfaatkan sampah-sampah plastik yang mereka konsumsi selama ini untuk dijadikan hasil karya bernilai tinggi.

Pihaknya berharap agar hal tersebut mampu menyuntik kreativitas masyarakat untuk dapat mengelola sampahnya. Dengan begitu, tingkat ekonomi akan berkembang di setiap wilayah dan mendapat juga mengentaskan kemiskinan dengan membuat lapangan pekerjaan dari sampah.

“Mudah-mudah ngefek ke mereka dan menggunakan semua kreativtasnya serta imajinasinya untuk mengembangkan produk-produk dari sampah menjadi sebuah karya,” tambahnya.

Salah satu pelajar dari SMP 4 memiliki konsep dan filosofi dalam menuangkan ide kreativitas mereka di atas sampah plastik dalam kegiatan Workshop Plastikologi tersebut. Putu Eka mengangkat isu lingkungan hidup dalam upaya menyadarkan masyarakat agar lebih peduli terhadap Ibu Pertiwi.

“Lukisan kita ini konsepnya melindungi bumi, kita membuat gambar bumi yang disanggah dengan tangan manusia. Maknanya, kita sebagai umat manusia yang memiliki pemikiran lebih dari makhluk lainnya yang sepantasnya melindungi bumi ,” tandasnya.

Luh Gede Juli Wirahmini, Founder Yayasan manik Bumi berharap kegiatan ini akan menginspirasi anak muda untuk mengembangkan kreatifitas dalam menanggulangi sampah khususnya sampah plastik. “Kegiatan ini difokuskan agar dapat mengembangkan kreatifitas khususnya  seni melalui sampah plastik. Aktifitas seperti ini ke depannya akan mengubah mindset sampah plastik dari sampah tak berguna menjadi karya seni dan bahkan menjadi sumebr ekonomi. Saatnya merawat bumi yang selama jutaan tahun telah memberi kehidupan kepada manusia” pungkasnya. RED-MB