20120305_040134
Minggu, (24/4) di Puri Seni Sasana Budaya Singaraja, terlihat ratusan pelajar berkreativitas melukis di atas sampah plastik serta merubah koran bekas menjadi bokor dan topeng/MB
Buleleng, (Metrobali.com) –
Kreativitas dan innovative terhadap keberadaan sampah plastik maupun koran bekas dijadikan karya seni yang bernilai tinggi dan juga ramah lingkungan, patut diacungi jempol. Seperti yang terjadi pada Minggu, (24/4) di Puri Seni Sasana Budaya Singaraja, terlihat ratusan pelajar berkreativitas melukis di atas sampah plastik serta merubah koran bekas menjadi bokor dan topeng. Pameran karya seni berbahan dasar sampah plastik dan koran bekas ini, sekaligus memperingati hari Bumi Sedunia. “Kreatifitas memberdayakan sampah ini merupakan perwujudan gerakan peduli sampah dan memperingati hari Bumi sedunia garapan Manik Bumi Foundation” demikian dikatakan seniman lukis Made Bayak, disela-sela acara.
Tampak terlihat dipamerkan koran bekas dijadikan bokor dan topeng yang merupakan hasil karya seni siswa-siswi SMPN 4 Singaraja.”Kami memiliki ide merubah koran bekas menjadi karya seni kerajinan, pada saat banyak melihat koran bekas dibuang di bak sampah sekolah” terang salah satu Kelas VIII A1, SMPN 4 Singaraja, Putu Eka Saskara (13).
Sementara itu Ketut Alit Widiartha (16) salh satu siswa Kelas X SMKN 1 Kubutambahan disela-sela menempelkan sampah plastik bekas bungkus makanan dan minuman di atas triplek menggunakan lem, dilanjutkan dengan  menggambar dengan menggunakan spidol, mengatakan memanfaatkan sampah plastik menjadi karya seni bertujuan agar lebih mencintai lingkungan dan membiasakan diri berpola hidup yang bersih,”Melalui tema Go Green dalam memperingati Hari Bumi Sedunia, diharapkan nantinya lebih mencintai lingkungan” ujarnya. “Kami memiliki konsep dan filosofi dalam menuangkan ide kreativitas di atas sampah plastik dalam kegiatan Workshop Plastikologi. Dalam kegiatan ini mengangkat isu lingkungan hidup dalam upaya menyadarkan masyarakat agar lebih peduli terhadap Ibu Pertiwi” imbuh Alit Widiartha
Secara terpisah seniman lukis Made Bayak memaparkan aksi melukis di atas sampah plastik ini sebagai bentuk meningkatkan kreativitas para pelajar dan mengubah mainstream bahwa kegiatan melukis tidak hanya di atas kanvas tetapi bisa diterapkan di sampah plastik. Artinya bagaimana mendapatkan sampah plastik untuk menjadi karya seni.”Kegiatan peduli sampah dengan menjadikan sampah bernilai tinggi melalui workshop plastikologi ini, bertujuan agar para pelajar peduli terhadap lingkungan di sekitarnya dan mampu memanfaatkan sampah plastik yang mereka konsumsi selama ini untuk dijadikan hasil karya bernilai tinggi. Hal itu berarti kedepannya diharapkan akan mampu mengentaskan kemiskinan dengan membuat lapangan pekerjaan dari sampah” tandas Made Bayak. GS-MB