ratmadi-460x337

Denpasar (Metrobali.com)-

Ratusan kader dan simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Provinsi Bali memadati Pura Jagadnatha, Denpasar, untuk melakukan persembahyangan bersama di sela-sela kampanye, Rabu sore.

“Kami melakukan persembahyangan untuk memohon pelaksanaan kampanye dan pemilu dapat berjalan lancar dan aman,” kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDIP Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi di Denpasar, Rabu (19/3).

Terkait dengan rencana kampanye yang akan dihadiri oleh tokoh nasional seperti Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri dan Calon Presiden Joko widodo, Ketua DPRD Provinsi Bali tersebut tidak menyebutkan dengan jelas.

“Untuk jadwal kampanye sudah diatur oleh pusat. Jika setiap daerah menginginkannya, maka tidak mungkin dapat dipenuhi semuanya,” ujarnya.

Terkait dengan dipilihnya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden dari partai berlambang banteng gemuk dalam lingkaran, dia meminta kepada semua masyarakat dan kader agar mendukung sepenuhnya.

“Sesuai dengan instruksi dari ketua umum, kami harapkan masyarakat Indonesia dapat mendukung pencalonan Jokowi,” katanya yang juga maju sebagai calon DPD dari Provinsi Bali tersebut.

Untuk target pada pemilu legislatif yang akan dilaksanakan pada 9 April 2014, dia optimis partainya dapat meraih kemenangang di Bali. “Kami di DPD menargetkan raihan suara sekitar 50 persen,” kata Ratmadi.

Sementara itu, Ketua KPU Kota Denpasar I Gede Jhon Dharmawan yang melakukan pantauan di lokasi mengatakan dalam kegiatan tersebut tidak ditemui adanya pelanggaran kampanye. “Saya tidak menemui adanya pelanggaran,” kata Jhon.

Untuk kegiatan pemilu yang dilaksanakan di tempat suci, selama tidak ditemui adanya pemasangan alat peraga kampanye seperti spanduk, baliho dan penyampaian visi dan misi oleh seorang calon, maka hal tersebut tidak apa-apa.

“Jika ada kami akan langsung lakukan teguran kepada penyelenggara,” katanya.

Dia menilai ada perubahan dari model kampanye oleh calon legislatif pada pemilu kali ini, mereka yang akan memperebutkan kursi di dewan itu tidak lagi melakukan kampanye besar seperti rapat umum terbuka dengan melibatkan banyak orang. “Mereka lebih memilih langsung melakukan tatap muka dengan konstituennya,” ujar Jhon. AN-MB