Persembahyangan di Pusering Praja Mandala Kantor Gubernur

Denpasar (Metrobali.com)-               

            Gubernur Bali, Made Mangku Pastika tidak henti-hentinya mengingatkan jajarannya untuk selalu bersyukur atas rahmat dan nikmat yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa, hal ini pula yang diungkapkannya dalam dharma wacananya serangkaian piodalan  di Pura Pusering Praja Mandala Kantor Gubernur Bali, Sukra Kliwon Wuku Tolu Purnamaning Sasih Kelima, Jumat (7/11).

“Kita harus selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, telah diberikan kesehatan dalam menjalankan tugas, diberi pekerjaan yang bagus yang orang lain belum tentu mendapatkannya, namun bersyukur tidak cukup hanya diucapkan harus diwujudkan dalam perbuatan yang baik, selalu menjaga hubungan baik dan menjaga lingkungan sekitar sebagai wujud langkah aksi,” ujar Pastika. Pastika juga menambahkan persembahyangan yang dilakukan juga merupakan bentuk komunikasi kepada Tuhan Yang Maha Esa yakni melalui tahapan Tri Sandya dan Muspa Kramaning Sembah yang juga harus diikuti pikiran yang bersih, suci serta tulus ikhlas.

            Kepada para intelektual dan pemimpin, Pastika selalu berharap agar memaknai dengan baik setiap apa yang dilakukan sehingga bisa bermanfaat bagi diri sendiri maupun masyarakat, begitu pula dengan kekuasaan. Pastika juga berpesan agar kekuasaan yang dimiliki digunakan dengan sebaik-baiknya karena seringkali manusia memiliki hasrat yang tinggi akan kekuasaan sering lupa diri, sehingga agar tidak terjadi perang satu sama lain maka harus diatur oleh ajaran agama.

“Kekuasaan itu ibarat sebotol anggur yang manis, jika kita sekaligus meminumnya maka akan membuat mabok, begitu pula dengan kekuasaan, kita harus manfaatkan sedikit demi sedikit sesuai dharma sehingga kekuasaan tersebut akan memiliki manfaat bagi masyarakat karena apapun yang kita lakukan harus berdasarkan dharma, sesuai ajaran agama Hindu harta, kama dan moksa harus berdasarkan dharma”, pesannya.

             Upacara piodalan kali ini dipuput oleh Ida Pedanda Gede Mandara pemaron dari Griya Kusuma Jati, YangBatu, Denpasar. Acara diawali dengan tarian rejang dan tariang topeng wali, dan dilanjutkan dengan persembahyangan bersama yang dihadiri oleh Ibu Ayu Pastika, Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta beserta Ibu Dayu Sudikerta, serta SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali.

selanjutnya Gubernur juga melkukan persembahyangan di Pura Kentel Gumi Banjarangkan Klungkung dalam rangka upacara  Pangusaban Jagat yang jatuh bertepatan dengan Purnama Kelima, tanggal 7 Nopember 2014. Di tempat ini Pastika mengajak  seluruh umat Hindu yang ada di Bali agar dapat melakukan persembahyangan di pura ini, karena Pura ini adalah salah satu penyungsungan jagat yang memiliki kaitan sangat erat dengan sejarah keberadaan Umat Hindu di Bali. Dengan doa seluruh umat, maka diharapkan kesejahteraan masyarakat Bali akan segera bisa di capai.

Hadir juga dalam persembahyangan ini Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta, Bendesa Agung MUDP, Jero Gede Suwena Putus Upadesa, Petajuh MUDP Ida I Dewa Ngurah Swasta serta penglingsir Puri Klungkung, Dalam Semara Putra. AD-MB