Buleleng,  (Metrobali.com)

Rancangan APBD Kabupaten Buleleng Tahun Anggaran (TA) 2021 mendatang menuai pro kontra. Bagaimana tidak, pasalnya Pendapat Daerah yang dirancang sebesar Rp. 2,24 triliun lebih mengalami penurunan sebesar 3,39 persen dari yang dianggarkan pada tahun lalu sebesar Rp. 2,32 triliun lebih. Selanjutnya dengan Pendapatan Daerah yang dirancang sebesar Rp. 2,24 triliun lebih itu, untuk Belanja Derahnya dirancang sebesar Rp. 2,87 triliun lebih mengalami peningkatan sebesar Rp 526,30 miliar lebih atau 22,42 persen. Dan untuk Pembiayaan Daerah dirancang sebesar Rp. 631,39 miliar lebih.

Rancangan ini terungkap saat DPRD Kabupaten Buleleng menggelar rapat dengan Pemerintah Daerah dalam rangka membahas Ranperda tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2021 di Ruang Gabungan Komisi, Gedung DPRD Buleleng, Selasa (24/11/2020, setelah sebelumnya mengadakan rapat antara Komisi-Komisi dengan Badan Anggaran DPRD Kabupaten Buleleng.

“Rapat ini merupakan kelanjutan dari rapat sebelumnya, dimana terdapat berbagai masukan dari Badan Anggaran terkait dengan program dan kegiatan pada masing-masing SKPD serta kebutuhan anggaran yang akan dilaksanakan pada tahun 2021 mendatang.” jelas Ketua DPRD Buleleng, yang juga Ketua Badan Anggaran DPRD Buleleng Gede Supriatna, SH.

Iapun mengungkapkan terdapat beberpa hal yang masih perlu mendapat pembahasan antara DPRD Buleleng dengan Pemerintah Daerah, sebelum Rancangan APBD ini di putuskan menjadi APBD-Tahun Anggaran 2021.

“Dalam rapat pembahasan kembali antara Gabungan Komisi dengan Pemerintah Daerah pada Rabu, (25/11/2020), mudah-mudahan ada titik temu. Kami harapkan adanya kesepahaman pandangan antara Badan Anggaran DPRD dengan Pemerintah Daerah terkait dengan program dan kegiatan pada masing-masing SKPD. Sehingga Rancangan APBD Tahun Anggaran 2021 mendatang, menjadi lebih baik lagi,” tandas Gede Supriatna. GS