sulaiman-haikal

Jakarta (Metrobali.com)-

Maraknya serangan tersistematis yang dilancarkan politisi-politisi busuk terhadap Partai Demokrat beberapa hari belakangan sangat mengganggu kesehatan demokrasi.

Demi demokrasi yang sehat dan maju, rakyat harus menghukum partai dan politisi yang hobi melakukan fitnah.

“Politik memang dinamis, tapi tetap harus menjunjung etika dan budaya yang baik,” tegas Pengurus Partai Demokrat Sulaiman Haikal di Jakarta, Sabtu (25/1).

Pernyataan Haikal itu  menanggapi gencarnya pemberitaan fitnah yang dilakukan televisi parpol terkait berita tenda Presiden SBY di pengungsian Sinabung berharga miliaran rupiah. Selain itu ada juga rekayasa foto yang membuat seolah-olah kantong bantuan korban bencana memakai logo Demokrat.

“Apa yang diberitakan terbukti rekayasa dan tidak benar. Di samping itu, televisi-televisi tersebut terbiasa mengeksploitasi kesalahan pihak lain sambil menutup-nutupi pemberitaan yang merugikan kelompok dan partainya,” lanjut Haikal.

Rakyat, tambah mantan Ketua Pijar Indonesia ini, harus menghukum partai yang menguasai dan memanipulasi frekuensi televisi milik publik untuk memenangkan partai dengan menghalalkan segala cara, termasuk fitnah.

Menurut Haikal, sudah banyak korban berjatuhan atas ulah televisi parpol tersebut dan masyarakat diharapkan tidak diam berpangku tangan. “Perilaku politik seperti itu sangat membahayakan masa depan demokrasi Indonesia. Bayangkan, belum berkuasa saja sudah seperti itu kelakuannya, bagaimana jika berkuasa,” terang caleg DPR-RI dari Dapil Banten 1 ini.

Menurutnya, rakyat perlu menghukum dengan cara tidak memilih partai dan calon presiden pemilik televisi tersebut.

“Ini agar Indonesia terbebas dari cengkeraman politisi yang menghalalkan segala cara dan bernafsu menguasai sumber daya yang ada di Indonesia, termasuk frekuensi publik,” tutupnya. TMB-MB