Jembrana (Metrobali.com)-

Dinilai berhasil dalam penanganan penyebaran pandemi Covid-19, Kabupaten Jembrana mendapat bantuan dana sebesar Rp.14,9 miliar dari pemerintah pusat.

Bantuan bersumber dari Dana Insentif Daerah (DID) tambahan anggaran 2020 Qini sebagai bentuk apresiasi pemerintah pusat. Kabupaten Jembrana merupakan satu-satunya kabupaten/kota di Bali yang mendapat bantuan dana tersebut.

Terkait bantuan dana tersebut, Idaa Bagus Susrama mengatakan bantuan DID tersebut sebagai bentuk apresiasi atau perhatian pemerintah pusat kepada Jembrana yang dinilai berhasil dalam penanganan virus Corona.

“Pertanyaan selanjutnya, siapa yang dinilai berhasil, ya kami semua” ujar Ketua Komisi I DPRD Jembrana ditemui, Kamis (23/7).

Kami semua yang dimaksud lanjutnya, semua pihak yang terlibat dalam upaya mencegah penyebaran hingga penanganan virus Corona. Diantaranya Pemkab Jembrana, TNI dan Polri serta OPD terkait yang terlibat dalam GTPP (Gugus Tugas Percepatan Penanganan) Covid-19 serta DPRD Jembrana dan seluruh masyarakat Jembrana.

“Jadi, raihan bantuan dana sebesar itu tidak lepas dari peran semua pihak yang telah bahu-membahu berupaya mencegah penyebaran dan penanganan Covid-19” tandas politikus PDI-Perjuangan asal Kelurahan Pendem ini.

Yang juga perlu mendapat apresiasi kata Susrama dengan telah dilaksanakannya Upacara Laba Tulus oleh Pemda Jembrana atas saran pendapat dari DPRD Jembrana khususnya Ketua Komisi I, Ida Bagus Susrama yang juga membidangi agama, adat dan budaya.

Upacara yang dimaksud kata dia, Upacara Pemahayu Jagat Laba Tulus Wana Kertih pada tanggal 8 Juni dan Upacara Pemahayu Jagat Laba Tulus Segara Kertih tanggal 13 Juni dan Upacara Pemahayu Jagat Laba Tulus Bhuana Kertih yang dipusatkan di Catus Pata Gelung Kori di Gilimanuk tanggal 18 Juni 2020.

“Upacara itu (Laba Tulus) adalah memberikan laba langsung kepada virus yang juga sesama mahluk hidup dengan harapan kedamaian (perdamaian). Semua upcara dilaksanakan di Gilimanuk sebagai pintu masuk Bali” ungkapanya.

Susrama menilai ada yang luar biasa dalam penanganan pandemi Covid-19 di Kabupaten Jembrana. Karena dilakukan menyatu, baik secara skala maupun niskala.

“Apresiasi juga patut diberikan kepada PHDI, Jajaran Adat, FKUB dan juga seluruh awak media yang turut serta dalam menginformasikan” pungkasnya. (Komang Tole)