Foto: Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI  Dapil Bali I Gusti Agung Rai Wirajaya, S.E.,M.M., (tengah) di sela-sela Festival Kuliner Bali (FKB) 2020 di Lapangan Lumintang Denpasar, Minggu (23/2/2020).

Denpasar (Metrobali.com)-

Festival Kuliner Bali (FKB) 2020 yang diselenggarakan DPD PDI Perjuangan Bali serentak di 9 kabupaten/kota se-Bali, Minggu pagi (23/2/2020) menjadi momentum untuk semakin membangkitkan, melestarikan dan memperkenalkan kuliner tradisional Bali di kancah lokal, nasional hingga internasional.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI  Dapil Bali I Gusti Agung Rai Wirajaya, S.E.,M.M., mengatakan Festival Kuliner Bali (FKB) yang baru pertama kali digelar serentak di seluruh Bali ini bisa menjadi pondasi dan awal yang baik untuk menguatkan positioning dan branding kuliner tradisional Bali agar semakin dikenal luas.

“Masakan tradisional Bali terus dipertahankan dan digelorakan serta dipromosikan, jangan sampai kehilangan identitasnya. Sebab ini bagian budaya dan kearifan lokal, jadi dibutuhkan kebersamaan menjaga masakan-masakan tradisional Bali ini,” kata Rai Wirajaya.

Hal ini disampaikan Rai Wirajaya saat menghadiri Festival Kuliner Bali di Kota Denpasar yang dipusatkan di Lapangan Lumintang Denpasar tepatnya di lapangan utara bagian sebelah timur Gedung Sewaka Dharma.

Rai Wirajaya yang merupakan Anggota Komisi XI DPR RI yang membidangi keuangan, perencanaan pembangunan dan perbankan ini lantas mendorong agar perlindungan, pelestarian dan pengembangan kuliner tradisional Bali ini bisa diatur lebih kuat dengan regulasi.

Misalnya berupa Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Gubernur (Pergub) di Pemerintah Provinsi Bali maupun Perda ataupun Peraturan Bupati (Perbup) atau Peraturan Walikota (Perwali) di masing-masing Pemerintah Kabupaten/Kota di Bali.

“Hal ini penting agar dari aspek regulasi dan hukum juga terlindungi. Spirit yang terpenting adalah menjaga agar kuliner tradisional Bali ini jangan sampai punah,” imbuh Rai Wirajaya yang berkesempatan juga berkeliling melihat belasan stand kuliner dan para peserta Lomba Ngelawar.

Rai Wirajaya mencontohkan salah satu kuliner tradisional khas Bali yang tidak ada duanya adalah lawar yang mempunyai cita rasa khas. Lawar adalah masakan berupa campuran sayur-sayuran dan daging cincang yang dibumbui secara merata dan sangat kuat cita rasa rempah-rempahnya.

“Lawar ciri khas Bali jangan sampai hilang. Kalau dibikin di tempat lain belum tentu rasanya sama dengan di Bali. Saya sudah membuktikan ada di beberapa tempat di luar Bali yang mencoba membuat dan menyajikan lawar tapi rasanya lain,” ujar politisi PDI Perjuangan asal Peguyangan yang sudah berjuang untuk Bali empat periode di DPR RI ini.

Festival Kuliner Bali (FKB) 2020 untuk pertama kalinya diselenggarakan di Bali dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-47 PDI Perjuangan yang bertema “Solid Bergerak Wujudkan Indonesia Negara Industri Berbasis Riset dan Inovasi Nasional.” FKB digelar serentak di 9 kabupaten/kota se-Bali, Minggu (23/2/2020).

Untuk di Kota Denpasar, FKB dipusatkan di Lapangan Lumintang. FKB ini menghadirkan beragam kuliner tradisional khas Bali termasuk khususnya pula kuliner tradisional asli Denpasar. Uniknya, FKB ini juga dimeriahkan Lomba Ngelawar berbahan utama daging babi.

I Made Ramia Adnyana, S.E.,M.M.,CHA., selaku Koordinator Festival Kuliner Bali 2020 mengatakan misi dari Festival Kuliner Bali (FKB) 2020 adalah melestarikan dan mengembangkan kuliner tradisional Bali untuk mengembangkan inovasi pengolahan  pangan sesuai dengan kearifan lokal Jana Kerti.

“FKB juga bertujuan untuk melestarikan Mutiara Kuliner Khas Nusantara warisan Proklamator RI, Bapak Ir. Soekarno,” kata Ramia Adnyana yang juga Wakil Ketua Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) dan GM H Sovereign Bali ini. (dan)