Foto: Anggota Komisi XI DPR RI I Gusti Agung Rai Wirajaya dalam sambutannya pada acara penyerahan bantuan sembako di Kantor KPw BI Provinsi Bali, Rabu (24/6/2020).

Denpasar (Metrobali.com)-

Anggota Komisi XI DPR RI I Gusti Agung Rai Wirajaya mengapresiasi keberhasilan program pembinaan UMKM Bali yang dilakukan Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Bali.

Sebab progam KPw BI Bali ini dibarengi dengan pendampingan berkelanjutan sampai benar-benar UMKM Binaan bisa mandiri meningkatkan kesejahteraan para kelompoknya. Jadi bukan sekadar memberikan bantuan lalu pergi begitu saja.

“Progam pemerintah sering tidak ada pamdampingan. Hanya diberikan dana saja, hasilnya tidak ada. Dikira uang gratis, jadi penerima tidak gerak. Kalau BI beda, UMKM dikasi binaan, ubah mental, bentuk mindset agar tumbuh bersama dan bisa mandiri. Ini yang saya suka,” papar Rai Wirajaya.

Hal ini disampaikan saat dirinya bersama Kepala KPw BI Provinsi Bali Trisno Nugroho menyerahkan bantuan berupa 1.750 paket sembako (berisi beras, minyak goreng gula, dll) kepada sejumlah kelompok UMKM binaan BI Bali dan sejumlah banjar di Kantor KPw BI Provinsi Bali, Rabu (24/6/2020).

Anggota Komisi XI DPR RI yang membidangi keuangan, perencanaan pembangunan dan perbankan ini mengaku terkesan dengan berbagai program bantuan, pendampingan dan pembinaan yang diberikan BI Bali kepada para UMKM dan kelompok petani di Bali.

Salah satu contoh yang sangat sukses adalah Klaster Cabai  Kelompok Tani Ternak (KTT) Merta Buana, Banjar Dinas Gunaksa, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem.

KTT ini berhasil memproduksi cabai olahan dalam kemasan. Cabai yang ditanam petani juga tumbuh sangat baik, pohonnya tinggi mencapai dua meter dan hasilnya berkualitas.

“Saya terkesan saat diajak ke Karangasem lihat cabai di Ababi yang tinggi pohonnya lebih dari 2 meter. Cabainya besar-besar bahkan sebesar jempol kaki saya,” seloroh Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Dapil Bali ini.

Pembinan UMKM dan petani ini dipandang sangat penting kaitannya juga dengan pengendalian inflasi, menjaga ketahanan pangan dan menguatkan perekonomian lokal dan nasional.

“Yang saya suka adalah ada pembinaan dan pendampingan berkelanjutan dari BI. UMKM dan petani binaan BI diajarkan, dibina dan didampingi mulai merangkak, berdiri, hingga bisa berlari kencang dan jadi mandiri,” ujar Anggota DPR RI empat periode ini.

Politisi PDI Perjuangan asal Peguyangan, Denpasar ini juga bangga dengan keseriusan para UMKM dan petani binaan BI Bali dalam mengikuti program yang diberikan.

“UMKM ini seken-seken, saje saje, beneh beneh. Artinya yakin, serius, nyata, benar. Tidak seperti program dari beberapa instansi lain, uang habis tapi tidak ada apa-apa,” tegas Rai Wirajaya.

Di tengah pandemi Covid-19 saat ini dan menyongsong New Normal, Rai Wirajaya juga berharap UMKM dapat bergandengan tangan bangkit bersama. Sebab sejarah membuktikan bahwa UMKM tahan banting dan mampu menyelamatkan perekonomian nasional saat krisis.

“Saat krisis tahun 1998 UMKM selamatkan perekonomian negara saat pengusaha besar dan para konglomerat lari entah kemana. Jadi saat pandemi Covid-19 ini mari UMKM bersama-sama bangkit bergandengan tangan, tetap semangat jangan mengeluh,” tandas Rai Wirajaya.

Dihantam Pandemi, UMKM Tidak Ada Matinya

Seperti diketahui UMKM sebagai penggerak ekonomi Bali tak luput dari dampak pandemi. Karenanya BI mememberikan perhatian dan kepedulian lewat bantuan sembako ini.

“UMKM masa depan Indonesia dan kami harapkan UMKM Bali maju dan bertahan dalam pandemi Covid-19,” kata Kepala KPw BI Provinsi Bali Trisno Nugroho.

BI Bali pun lantas memberikan semangat kepada UMKM agar jangan menyerah dan dapat bangkit bersama-sama dari pandemi Covid-19.

“UMKM adaptif, resilience, tahan banting, tidak ada matinya, bisa bertahan dengan inovasi, kreatif, tidak menyerah, jangan mengeluh. Kalau bisa lewati pandemi, UMKM akan terus bertahan dan sukses,” tandas Trisno Nugroho.

Pertumbuhan ekonomi Bali mengalami kontraksi atau perlambatan minus 1,18 pada triwulan 1 tahun 2020 sebagai dampak pandemi Covid-19. Semua sektor mengalami kontraksi kecuali pertanian.

“Pertumbuhan pertanian naik sedikit dan harapannya bisa sedikit menahan perlambatan ekonomi Bali,” ungkap Trisno Nugroho lantas mengharapkan pembangunan sektor pertanian jangan sampai berhenti karena sangat dibutuhkan Bali baik untuk menunjang pariwisata maupun menjaga ketahanan pangan.

Diharapkan pula ekonomi Bali membaik pada triwulan III September 2020 sejalan dengan pemberlakuan protokol New Normal atau Bali Era Baru.

Sementara itu progam bantuan sembako ini merupakan bagian dari “Dedikasi untuk Negeri Program Sosial Bank Indonesia Penanganan Covid-19.”

Bantuan secara simbolis diserahkan kepada UMKM Binaan BI Bali di sejumlah Kategori yakni  Pertanian (Subak Getas, Gianyar), Perkebunan (Subak Dana Amertha Sari), Peternakan (KTT Jaya Perkasa Mandiri, Badung), Kerajinan (Bara Silver, Gianyar), Desa Wisata (Desa Wisata Tampaksiring, Gianyar). Bantuan untuk UMKM ini total diberikan 31 kelompok dengan total 1.550 paket sembako.

Bantuan juga diserahkan kepada sejumlah banjar yakni Kelian Banjar Tatasan Kelod dan Kelian Banjar Tatasan Kaja dengan total 200 paket sembako. (dan)