Foto: Anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya  (kiri) bersama Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho usai meresmikan Desa Wisata Blimbing Sari, Jembrana, Rabu (22/7/2020).

Jembrana (Metrobali.com)-

Penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard atau biasa disingkat QRIS di masa pandemi Covid-19 semakin meningkat.

Hal ini juga tidak lepas dari upaya serius Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi (KPw BI) Bali yang terus mendorong percepatan dan perluasan penggunaan QRIS di Bali yang saat ini telah mencapai 101.200 merchant di seluruh Bali.

Karenanya Anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya menyampaikan apresiasinya kepada Bank Indonesia dimana penerapan QRIS sudah dianggap bisa menjangkau seluruh kalangan.

“Apalagi saat ini Bali sudah naik ke peringkat enam penggunaan QRIS secara nasional yang awalnya hanya bercokol di sepuluh besar sejak diluncurkan Januari lalu,” kata Rai Wirajaya usai meresmikan Desa Wisata Blimbing Sari, Jembrana, Rabu (22/7/2020), sebagai Kawasan Desa Wisata Digital yang berbasis QRIS di Tatanan Kehidupan Era Baru yang dikelola oleh desa adat.

QRIS ini adalah standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code yang kalian lakukan lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.

QRIS adalah penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code. QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya. Semua Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran yang akan menggunakan QR Code Pembayaran wajib menerapkan QRIS.

Saat ini, dengan QRIS, seluruh aplikasi pembayaran dari Penyelenggara manapun baik bank dan nonbank yang digunakan masyarakat, dapat digunakan di seluruh toko, pedagang, warung, parkir, tiket wisata, donasi (merchant) berlogo QRIS, meskipun penyedia QRIS di merchant berbeda dengan penyedia aplikasi yang digunakan masyarakat.

Merchant hanya perlu membuka rekening atau akun pada salah satu penyelenggara QRIS yang sudah berizin dari BI. Selanjutnya, merchant sudah dapat menerima pembayaran dari masyarakat menggunakan QR dari aplikasi manapun penyelenggaranya.

Terkait keberhasilan penggunaan QRIS secara nasional khususnya juga di Bali, Rai Wirajaya menilai kondisi tidak terlepas dari gencarnya Bank Indonesia dalam melakukan literasi dan edukasi betapa pentingnya penggunaan QRIS sebagai salah satu pilihan pembayaran non tunai, terutama di masa pandemi Covid-19.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI ini berharap target yang dirancang BI yaitu 200 ribu pengguna QRIS dalam tahun ini bisa tercapai. Ia beranggapan di era digitalisasi BI bisa meraup peluang untuk terus gencar menyosialisasikan sistem pembayaran non tunai.

“Jika tahun ini berhasil mencapai target 200 ribu pengguna QRIS, tahun depan limit akan kita tingkatkan menjadi dua juta,” ujarnya sembari menjelaskan saat ini limit penggunaan hanya sebesar satu juta saja.

Tapi untuk menuju kearah sana, kuncinya kata politisi PDI Perjuangan asal Peguyangan Denpasar ini,  masyarakat harus paham dulu bagaimana bermanfaatnya jika menggunakan QRIS.

“Dari sisi kesehatan, kemudahan bertransaksi, apalagi di masa pandemi Covid-19, QRIS bisa jadi pilihan pembayaran non tunai,” imbuh Anggota DPR RI empat periode ini.

Pada kesempatan ini Rai Wirajaya mengajak masyarakat di Jembrana khususnya untuk lebih mengenal QRIS, pasalnya berdasarkan data BI, sebaran pengguna QRIS di Jembrana hanya sekitar 1,2 persen atau hanya sekitar 1.233 merchant.

Selain itu dengan mulai dibukanya pariwisata oleh pemerintah Bali, Rai Wirajaya menggugah masyarakat untuk bangkit. Apalagi beberapa saat lagi pemerintah pusat akan mulai mengalihkan kegiatannya ke Bali.

“Kita harus siap menerima, tapi jangan lupa penerapan protokol kesehatan tidak boleh diabaikan,” katanya mewanti-wanti.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho menyebutkan saat tatanan kehidupan era baru, digitalisasi merupakan suatu keniscayaan dan wajib diimplementasikan di semua bidang kehidupan termasuk sektor pariwisata yang saat ini menjadi tulang punggung perekonomian Bali.

Dalam mendukung digitalisasi, Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) menjadi salah satu solusi alat pembayaran digital yang cepat, mudah, murah, dan aman serta dapat diaplikasikan di semua sektor dengan skala usaha mikro hingga besar.

Selain itu, QRIS sebagai instrumen pembayaran juga menjadi solusi untuk membangkitkan sektor pariwisata dalam tatanan kehidupan era baru karena mendukung faktor clean, health dan safety yang meminimalkan kontak fisik dalam bertransaksi. (dan)