Foto: Anggota Komisi XI DPR RI I Gusti Agung Rai Wirajaya, S.E.,M.M., mendukung Bali United go public.

Denpasar (Metrobali.com)-

Anggota Komisi XI DPR RI yang membidangi keuangan, perencanaan pembangunan dan perbankan I Gusti Agung Rai Wirajaya, S.E.,M.M., mendukung langkah manajemen Bali United untuk menjadikan klub sepak bola ini go public atau melantai di bursa saham.

Ia berharap penawaran saham perdana (IPO) Bali United ini dapat direspon positif masyarakat Bali. Khususnya juga para fans setia klub berjulukan Serdadu Tridatu ini.

“Saya harap masyarakat Bali ikut menanamkan investasi membeli saham Bali United dengan adanya keterbukaan dan go publicnya Bali United. Terlebih Bali United membawa nama Bali. Kalau tidak kita siapa lagi,” ujar Rai Wirajaya di Denpasar, Senin (13/5/2019).

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI ini pun menilai Bali United go public merupakan investasi jangka panjang bagi klub sepak bola yang bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar ini. “Karena ini tidak semata-mata untuk hari ini tapi jangka panjang,” tegasnya.

Banyak manfaat juga bisa diperoleh Bali United dengan go public. Seperti meningkatkan image atau citra klub, meningkatkan valuasi atau nilai perusahaan.

Lalu manajemen klub bisa mendapatkan tambahan dana segar untuk berbagai pengembangan baik dari sisi bisnis maupun fasilitas termasuk untuk belanja pemain bintang.

“Termasuk juga motivasi dan kapabilitas klub untuk terus mencari, mencetak dan membina bibit muda pemian sepak bola lokal khususnya di Bali tentu akan semakin besar,” kata caleg PDI Perjuangan yang kembali terpilih keempat kalinya DPR RI pada Pileg 2019 ini setelah mengantongi 103.947 suara.

Pengelolaan Harus Lebih Profesional

Pihak pengelola atau manajemen klub sepak bola apalagi yang sudah melantai di bursa saham diharapkan harus profesional. Sebab banyak yang bisa ikut mengawasi baik pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) termasuk juga para pemegang saham dan publik secara umum.

“Pengelolaannya harus tertib dan disiplin sesuai standar pengelolaan perusahaan yang go public,” tegas Rai Wirajaya telah tiga periode mengabdi untuk Bali di DPR RI (periode 2004-2009, 2009-2014 dan 2014-2019).

Ia pun berharap disiplin para pemain pun perlu ditingkatkan untuk menjaga kualitas pemain dan posisi Bali United di kancah nasional. Harus ada lahir regenerasi dan bibit pemain lokal dari Bali yang bisa berlaga di kancah nasional dan internasional.

“Jangan sampai sepak bola Bali posisinya underdog terus. Kita harus membawa sepak bola Bali ke dunia internasional. Kalau tidak di era sekarang kapan lagi. Sebab sepak bola ini adalah sebuah prestise dan mampu mengangkat nama daerah,” imbuh Rai Wirajaya.

IPO Bali United Rp 155 hingga Rp175 per Lembar Saham

Seperti diketahui Bali United menjadi klub sepak bola pertama di Asia Tenggara dan kedua di Asia yang go public. PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (”Perseroan”), perusahaan yang memiliki dan mengelola klub sepakbola profesional Liga 1 Indonesia ”Bali United”, siap untuk melepas sebanyak-banyaknya 2 miliar Iembar saham atau 33, 33% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham (IPO).

Kisaran harga penawaran pada IPO ini antara Rp155 hingga Rp175 per saham. Rencana Perseroan tersebut juga menandai pertama kalinya sebuah klub sepak bola go public di Asia Tenggara.

Menurut CEO Bali United Yabes Tanuri, Perseroan telah menunjuk PT Buana Capital Sekuritas (terafiliasi) dan PT Kresna Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam IPO ini.

Perseroan berencana untuk menggunakan sekitar 19,1% dari hasil IPO untuk belanja modal (capital expenditure), sekitar 20,4% untuk memperkuat struktur permodalan kepada Entitas Anak, dan 60,5% akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan. (wid)