Teks Foto : Walikota Rai Mantra saat sebagai pembicara di Leaders Talk Unud, Minggu (17/11) bertempat di Auditorium Widya Sabha Kampus Bukit Jimbaran UNUD.

 

Denpasar, (Metrobali.com)

Walikota Denpasar, I.B Rai Dharmawijaya Mantra untuk kesekian kalinya diundang khusus memberikan pemaparan dalam kepemimpinan oleh Mahasiswa Universitas Udayana. Pada Minggu (17/11) Walikota Rai Mantra didaulat memberikan pemaparan tentang Leaders atau kepemipinan dalam jaman milenial pada kegiatan yang bertajuk Leaders Talk di Auditorium Widya Sabha Kampus Bukit Jimbaran UNUD.

Disamping Walikota Rai Mantra kegiatan seminar ini juga menghadirkan pembicara diantaranya Javents Lumbantobing dari Presma BEM Unud 2019, A.A Gede Agung Indrayuda dari Wapresma BEM PM Unud, Gio Arjuna Putra Ketua DPM FH Unud 2019, M. Ariatul Muqtadir Presma BEM KM UGM 2019, dan Manik Marganamahendra Ketua BEM UI 2019.

“Mahasiswa adalah agent of change dimana sebagai mahasiswa harus berani berubah, selalu memegang karakter kreatif dan terbuka. Kembangkan dalam diri melakukan perubahan positif serta memberikan pengaruh kepada yang lainnya,” ujar Rai Mantra dihadapan ratusan mahasiswa yang hadir dalam kesempatan tersebut.

Pada jaman kolonial peran pemuda melakukan perubahan lewat sumpah pemuda, namun saat ini peran pemuda lewat bela negara harus mampu mengharumkan nama daerah, bangsa dan negara. Dalam kesempatan tersebut Rai Mantra juga berbagi pengalaman sebagai sosok seorang Walikota Denpasar melakukan perubahan dijajaran birokrasi lewat gerakan reformasi birokrasi. Menurut Rai Mantra anak muda saat ini dengan berbagai kegagalan yang sering dihadapi jangan berkecil hati dan terus bangkit melakukan perubahan positif bersama-sama serta memotivasi diri. Terlebih saat ini kita bersama akan dihadapkan pada era industri 4.0 dengan berbagai tantangan kedepan. Mahasiswa harus berani merubah pola pikir bersama bagaimana arah kedepan dalam menghadapi era tersebut. Tentu saat ini generasi milenial telah mulai membuat langkah langkah dengan masuknya generasi milenial di jajajan kabinet pemerintahan saat ini. Hal ini menjadi bukti bahwa kalangan milenial saat ini dengan karakter transparan serta sangat menyukai tantangan.  Di Kota Denpasar dijelaskan Rai Mantra bahwa telah menguatkan visi misi pembangunan Denpasar Kreatif. Langkah ini tidak terlepas dari tantangan dalam memasuki era 4.0 yang membutuhkan tingkat kreativitas yang tinggi, karena berbicara leader kita harus bicara entrepreneurship. Mengupayakan ide dan inovasi tertentu harus terus dilatih dengan kreatifitas serta diikuti ide-ide baru. Filosof dari Sanur yakni Ida Pedanda Made Sidemen mengatakan bahwa “Kalau tidak punya sawah, ladang untuk menanam padi. Tanam padi itu dalam diri”. Hal ini mengajarkan kita untuk menatap masa depan dengan cara berusaha menumbuhkan keahlian skil yang sudah kita miliki masing masing. “Menemui diri sendiri menjadi sumber kesejahteraan hdiup. Sehingga kita tidak usah takut menghadapi era 4.0 dengan keyakinan dalam diri serta kemampuan kita menanamkan ilmu pengetahuan serta temui diri dan memberikan hasil jadi sumber kreativitas dan kesejahteraan kita,” ujar Rai Mantra. (Pur/humasdps)