Ket foto : Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra saat pembukaan Pameran dan Lomba Sketsa Ogoh-ogoh Caka 1942 ST. Tunas Muda, Br. Dukuh Mertajati, Sidakarya, Senin (16/3).

Denpasar, (Metrobali.com)

Menjelang pelaksanaan Hari Suci Nyepi Caka 1942 beragam rangkaian turut menyertai, salah satunya adalah pembuatan ogoh-ogoh. Guna mewadahi kreatifitas seni budaya serta mendukung pengembangan seni sketsa, ST. Tunas Muda, Banjar Dukuh Mertajati, Desa Sidakarya Denpasar menggelar Pameran dan Lomba Sketsa Ogoh-ogoh Caka 1942. Kegiatan yang digelar untuk pertama kalinya ini dibuka Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra yang ditandai dengan pemotongan Pita Bunga di Balai Banjar Dukuh Mertajati, Sidakarya, Senin (16/3) dan akan berlangsung hingga tanggal 20 Maret mendatang.

Hadir dalam kesempatan tersebut Sekcam Denpasar Selatan, I Wayan Yuswara Perbekel Desa Sidakarya, I Wayan Rena, Perwakilan OPD di lingkungan Pemkot Denpasar serta warga masyarakat Banjar Dukuh Mertajati, Sidakarya.

Dalam kesempatan tersebut Walikota Rai Mantra  meninjau karya ogoh-ogoh ST. Tunas Muda yang berjudul Pengadang-ngadang yang terbuat dari  bahan ramah lingkungan. Selain itu, Rai Mantra juga turut melihat pameran sketsa ogoh-ogoh serta berkesempatan memberikan voting untuk pemilihan karya terfavorit.

Dalam kesempatan tersebut Rai Mantra mengatakan bahwa seni ogoh-ogoh merupakan sebuah karya seni rupa yang sarat makna. Dimana, dalam pelaksanaanya mengandung unsur penetralisisir, dimana aplikasinya bertujuan untuk nyomya bhuta kala,  sehingga keseimbangan alam semesta dapat diwujudkan.

Rai Mantra menambahkan bahwa dalam proses pembuatan ogoh-ogoh, setelah penentuan tema maka tahapan awal yang dilaksanakan adalah membuat sketsa. Hal ini yang menjadi acuan dalam proses pembuatan kedepanya. Sehingga prinsip gotong royong dapat diciptakan.

“Tentunya kami sangat mengapresiasi serta mendukung pelaksanaan kegiatan ini sebagai upaya memberikan ruang kreatifitas serta menjadi wahana untuk mengembangkan seni sketsa yang bertalian dengan Hari Suci Nyepi Caka 1942,” paparnya.

Ketua Panitia yang juga Ketua ST. Tunas Muda, I Putu Ade Widiantara    menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kali pertama diselenggarakan. Hal ini bertujuan untuk memberikan ruang apresiasi, menumbuhkan kreatifitas, serta sebagai upaya mengembangkan potensi seni rupa khususnya bidang sketsa bagi generasi muda Bali.. (ags/HumasDps)