Kegiatan Cooking Copetition bertajuk “Meratengan Ring Pasar” yang diselenggarakan oleh Pemkot Denpasar melalui Dinas Pariwisata Kota Denpasar bersinergi dengan Artha Dyan International College dan ICA resmi dibuka Walikota Denpasar, IB. Rai Dharmawijaya Mantra yang ditandai dengan pemukulan alat memasak, Sabtu (23/11) di Area Parkir Pasar Badung.

Denpasar, (Metrobali.com)

Kegiatan Cooking Copetition bertajuk “Meratengan Ring Pasar” yang diselenggarakan oleh Pemkot Denpasar melalui Dinas Pariwisata Kota Denpasar bersinergi dengan Artha Dyan International College dan ICA resmi dibuka Walikota Denpasar, IB. Rai Dharmawijaya Mantra yang ditandai dengan pemukulan alat memasak, Sabtu (23/11) di Area Parkir Pasar Badung.

Tampak hadir juga dalam kesempatan ini, Ketua TP PKK Kota Denpasar, Ny.IA Selly Dharmawijaya Mantra, Ketua WHDI Kota Denpasar, Ny. Antari Jaya Negara, Ketua Dharmawanita Persatuan Kota Denpasar, Ny. Kerti Iswara, dan Kadis Pariwisata Kota Denpasar, MA Dezire Mulyani.

“Sesuai dengan tema acara,  yang diusung yaitu ‘Meratengan Ring Pasar’ yang artinya Memasak Di Pasar, ini merupakan sebuah tantangan sendiri bagi para Chef muda ini, dimana disini mereka ditantang untuk focus memasak dan membeli langsung bahan masakan di pasar yang akan dibuat dalam kompetisi ini. Dimana masakan yang harus dimasak tetap masakan lokal kuliner bali  yang harus disajikan secara internasional, “ ujar Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra di sela-sela acara.

Lebih lanjut disampaikan bahwa anak-anak muda yang kreatif harus didukung, terlebih ini terkait dengan kuliner Bali yang memang harus dijaga resep warisannya. “Bumbu Bali punya ciri khas tersendiri, dengan cita rasa yang unik, jika berhasil dikemas dengan baik tanpa menghilangkan ciri khasnya tentu menjadi nilai lebih,” tambahnya.

Sementara Kadis Pariwisata Kota Denpasar, MA Dezire Mulyani dalam laporanya mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mengajak generasi muda mengembangkan kemampuan dan kuliner sekaligus mempromosikan daya tarik wisata yang ada di Denpasar yaitu pasar badung dan area sekitarnya. Selain itu kegiatan ini dikemas sangat unik dan menarik, dikarenakan peserta dari 10 tim yang masing-masing tim terdiri dari 3 orang peserta dari tingkat siswa siswi SMK diberikan waktu 1,5 jam untuk memasak dan membeli bahannya dengan budget 250 ribu rupiah langsung di pasar badung untuk selanjutnya akan di nilai oleh juri nantinya.

Salah satu dewan juri Chef Ketut Suastika menyatakan bahwa kompetisi ini adalah kesempatan para chef muda khususnya para siswa siswi SMK  untuk mengasah kemampuan dalam mengolah bahan makanan dengan bumbu khas Bali dengan kreatif dan berinovasi. “Selain rasa dan kreatifitas yang dinilai disini juga tingkat kebersihannnya, serta tingkat ketradisionalan masakannya dan kerja timnya karena itu juga menjadi standarisasi penting bagi seorang chef,” ungkapnya.

Sementara itu salah satu peserta lomba Yunita Indriani dari SMK Duta Bangsa, mengatakan sangat senang bisa mengikuti acara ini dan tertantang karena kita selain memasak juga harus langsung berbelanja membeli bahan masakan dengan buget belanja secukupnya serta menawar bahan-bahan masakan dipasar dengan waktu yang tepat. “Acara ini sangat positif dan memberikan kesempatan kepada para chef pemula untuk melatih skill, tingkat kesabaran, ketepatan waktu, rasa dan penyajian masakan yang indah dalam waktu singkat ,” ungkapnya. (ays’/humas.dps).