Ket Foto : Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara  membawa kayon saat membuka Perlombaan Gender Wayang Style Kayumas Kaja bertempat di Banjar Kayumas Kaja pada sabtu  (6/7)

Denpasar, (Metrobali.com)-

Sebagai upaya untuk melestarikan kebudayaan khususnya Gender Wayang ini, dilaksanakan Lomba Gender Wayang Style Kayumas Kaja di Banjar Kayumas Kaja, dan memperebutkan Piala Walikota Denpasar pada hari Sabtu (6/7). Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari yaitu tanggal 6 dan 7 Juli 2019. Acara ini dibuka langsung oleh Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara, didampingi Camat Denpasar Timur  Wayan Herman beserta undangan yang ditandai dengan Penancapan Kayon wayang. Sebagai salah satu warisan kebudayaan Bali, Gender memiliki berbagai kemasan khas (style) gending di seluruh wilayah Bali, termasuk di Banjar Kayumas Kaja, Kelurahan Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur, yang memiliki style atau ciri khas tersendiri.

Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara dalam kesempatan tersebut sangat mengapresiasi pelaksanaan Lomba Gender Wayang ini, terlebih pelaksanaannya sudah dilakukan untuk ketiga  kalinya. “Saya secara pribadi dan atas nama Pemerintah Kota Denpasar sangat mengapresiasi, berbangga, karena masyarakat Banjar Kayumas Kaja mengadakan lomba ini berkesinambungan  sebagai upaya pelestarian warisan budaya,” ungkapnya. Rai Iswara juga menghimbau kepada para Camat, Lurah, dan Prebekel se-Kota Denpasar untuk tidak hanya mengalokasikan dana desa untuk pembangunan fisik saja, melainkan juga untuk kegiatan-kegiatan sosial dan budaya yang diantaranya dapat digunakan untuk memfasilitasi seniman dalam mengembangkan kebudayaan. “Kegiatan ini merupakan hal yang luar biasa yang mampu diprakarsai oleh tokoh-tokoh pemuda sehingga kesenian Gender tetap terjaga kelestariannya” ujarnya.

Sementara Ketua Panitia I Gede Eka Adnyana mengatakan, keberhasilan pelaksanaan lomba ini tak terlepas dari para tokoh seniman Gender Wayang Banjar Kayumas Kaja, yang masih aktif dalam membina bibit baru generasi muda dalam tabuh Gender Wayang. Adapun maksud dan tujuan dilaksanakannya Lomba Gender Wayang Style Kayumas Kaja ini adalah untuk memperkenalkan kepada seluruh masyarakat bahwa Kota Denpasar memiliki sebuah Style Gender tersendiri di Kayumas Kaja. Selain itu kegiatan ini juga menjadi wadah dalam menggali dan mengasah bakat dan kemampuan para seniman-seniman cilik di wilayah Kota Denpasar.”

Dengan adanya kegiatan lomba ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap seni Gender Wayang serta mampu melestarikan kesenian sesuai dengan visi misi Kota Denpasar yakni Denpasar kreatif berwawasan budaya. Lomba Gender wayang ini diikuti oleh 48 pasang peserta yang terbagi menjadi dua kategori yaitu kategori usia 7-12 tahun dengan gending wajib Cecek Megelut dan gending pilihan Capung Manjus atau Srikandi, dan kategori usia 13-15 tahun dengan Merak Angelo sebagai gending wajib, serta merak angelo versi 2 dan selendro sebagai gending pilihan”.Ungkapnya

 Salah satu peserta, I Putu Gede Mahadi Saputra (12) mengaku sangat senang bisa ikut berpartisipasi dalam lomba Gender ini. “Saya sangat senang bisa mengikuti lomba ini, semoga bisa menampilkan yang terbaik sehingga bisa terpilih menjadi juara” ujarnya. ( Gus humas Dps).