Rachmawati S

Jakarta (Metrobali.com)-

Putri Presiden RI pertama Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri, mengundang para aktivis prodemokrasi dan antikorupsi untuk membicarakan masalah bangsa.

“Pertemuan kami berangkat dari keprihatinan kami pemerhati dan pegiat antikorupsi atas berbagai persoalan bangsa yang belakangan terjadi,” kata Rachmawati Soekarnoputri di Jakarta, Jumat (24/4).

Rachmawati mengatakan, salah satu pokok pembahasan dalam pertemuan itu adalah terkait pelantikan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Wakil Kepala Kepolisian Negara RI (Wakapolri) yang dipandang bertentangan dengan keinginan Presiden Jokowi.

Menurut Rachmawati, langkah Presiden Jokowi membatalkan pelantikan Budi Gunawan sebagai Kapolri tidak berjalan selaras dengan langkah Kapolri Badrodin Haiti melantik Budi Gunawan sebagai Wakapolri.

Dia mengatakan, Presiden Jokowi membatalkan pelantikan Budi Gunawan sebagai Kapolri, karena salah satu pertimbangannya melihat reaksi masyarakat yang menolak Budi Gunawan.

Presiden Jokowi lantas melantik Kapolri baru Badrodin Haiti. Tapi kemudian Badrodin Haiti justru melantik Budi Gunawan sebagai Wakapolri.

Rachmawati khawatir pelantikan Budi Gunawan dipaksakan kelompok tertentu untuk kepentingan golongan.

Di sisi lain, Rachmawati memandang kasus dugaan korupsi Budi Gunawan juga belum tuntas. Meskipun praperadilan membatalkan penetapannya sebagai tersangka, namun kasusnya tidak dihentikan.

“Seharusnya KPK bisa membuat sprindik baru atas kasus Budi Gunawan. Tetapi malah justru melemparkan ke Kejaksaan Agung, dan sekarang kejaksaan melempar ke Bareskrim,” kata Rachmawati.

Dalam pertemuan itu, hadir perwakilan dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, YLBHI, Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), serta Front Pelopor. AN-MB