Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Bambang Suprakto (kiri) didampingi Kadis Perhubungan, Kelautan dan Perikanan Jembrana

Jembrana (Metrobali.com)-
Kementerian Kelautan dan Perikanan memastikan proyek Politeknik Negeri Kelautan dan Perikanan Jembrana tetap berlanjut, kendati belakangan muncul masalah terkait pembayaran upah para pekerja.
Hal ini disampaikan Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan pada Kementerian Kelautan dan Perikanan, Bambang Suprakto didampingi Kadis Perhubungan, Kelautan dan Perikanan Jembrana, Made Dwi Maharimbawa, Selasa (3/4).
Bambang mengatakan pihaknya juga telah memutus kontrak terhadap rekanan sebelumnya, dan selanjutnya akan mencari rekanan baru untuk melanjutkannya sesuai Peraturan Presiden No.4 tahun 2015.
Mulai minggu depan lanjutnya tim yang terdiri dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, akhli bangunan, BPKP akan turun ke lokasi untuk melakukan evaluasi dan mengaudit proyek tersebut.
“Audit juga untuk mengetahui volume pekerjaan yang sudah dikerjakan PT Sartonia Agung. Perhitungan Tim juga sebagai dasar pembayaran kami” ujarnya.
Selain itu, untuk mendapatkan pembayaran lanjutnya, PT Sartonia Agung juga harus memenuhi syarat lainnya yaitu tidak memiliki tunggakan hutang kepada pihak lain diantaranya para pekerja.
Proyek dengan anggaran Rp.44, 3 miliar ini ditargetkan rampung bulan Juli mendatang. Sehingga mahasiswa yang kini belajar di sekolah Politeknik yang sama di Sidoarjo, Jawa Timur baru bisa menempati sekolah yang dibangun di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara pada bulan Semptember 2018 mendatang.
Diseluruh Indonesia lanjutnya ada 10 sekolah Politeknik Negeri yang dibangun. “Ini program Ibu Menteri Kelautan dan Perikanan sesuai arahan Bapak Presiden” ungkapnya.
Pewarta : Komang Darmadi
Editor     : Hana Sutiawati