pohon coklat tempat korban gantung diri

Jembrana (Metrobali.com)-

Gusti Ketut Warsa (48) petani kebun asal Banjar Palungan Batu Desa Batuagung Kecamatan Negara Senin (17/11) sekitar pukul 06.00 wita ditemukan tergantung di pohon coklat samping kanan depan rumahnya.

Korban melakukan ulah pati tersebut, diduga karena putus asa lantaran penyakit kusta yang dideritanya selama 7 tahun tak kunjung sembuh.

Menurut kakak kandung korban, Gusti Komang Suasa (55), jenasah korban pertama kali ditemukan oleh Ni Gusti Ayu Kadek Kristina Asari (17), anak kedua korban. Pertama dilihat, korban dikiranya berdiri dibawah pohon coklat.

Namun, lantaran dipanggil-panggil tidak menyahut, kemudian didekati. Ternyata korban sudah dalam kondisi meninggal dengan posisi tergantung di pohon coklat menggunakan selendang warna merah.

Kejadian tersebut kemudian dilaporkan kepada kakaknya, Gusti Putu Mei Artawan (26). Dibantu tetanga sekitar, jenasah korban kemudian diturunkan dan disemayamkan di kamar korban.

Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Gusti Made Sudarma Putra seizin Kapolres Jembrana dikonfirmasi Senin (17/11) membenarkan kejadian tersebut. “Dari hasil pemeriksaan tim medis, kejadian itu murni karena bunuh diri. Karena dari kemaluan korban keluar air mani dan lidahnya menjulur keluar” terangnya.

Pihaknya menduga korban telah merencanakan sebelumnya. Pasalnya di dalam kamar korban ditemukan sebuah pesan yang ditulis korban di buku tulis. ‘tiang pasrah, tiang sing kuat (Saya pasrah, saya tidak kuat).

Pesan yang ditulis korban

Di RSU Negara Hanya Diberi Pil

Disisi lain, Gusti Putu Mei Artawan (26), anak pertama korban ditemui di rumah duka, Senin (17/11) mengatakan korban sudah berobat keman-mana, termasuk ke balian (dukun), ke Sanglah dan ke RSU Negara, namun penyakit yang dideritanya sejak 7 tahun lalu ini tak kunjung sembuh.

“Terakhir, ajik saya antar berobat ke RSU Negara pada Kamis (13/11) dan Jumat (14/11) lalu. Tapi hanya diberi pil. Padahal ajik kepingin disuntik. Malah waktu ajik minta supaya diopname juga tidak dikasi. Mungkin itu nyang membuat ajik putus asa” terang Artawan ditemui di rumahnya, Senin (17/11). MT-MB