Klungkung ( Metrobali.com )
Hari Banyu Pinaruh merupakan rangkaian dari hari raya Saraswati. Setelah hari raya Saraswati yang jatuh pada Sabtu ( 16/6 ) di lanjutkan ke esokan harinya  Minggu ( 17/6 ) Banyu Pinaruh dalam arti mandi di laut atau sumber-sumber air untuk pembersihan diri. Banyu Pinaruh secara nyata umat membersihkan badan dan keramas. Akan tetapi prosesi bermaksud membersihkan kotoran atau kegelapan pikiran yang melekat pada tubuh manusia, dengan ilmu pengetahuan atau mandi dengan ilmu pengetahuan.
Seperti apa yang hendak dilakukan Kadek Aprimananta Dwi Putra 16 siswa SMKN Taman Bali kelas XI, Bangli, yang tinggal  desa Undisan Klod, Kecamatan Tembuku, Bangli. Setelah sehari sebelumnya melaksanakan rangkaian hari raya Saraswati. Informasi yang dikumpulkan Metrobali.com dari teman korban. Bahwa Putra hari minggu ( 17/6) sekira pukul 05.00 wita dari rumah bersama 3 teman yang dari Bumbungan, Banjarangkan, Klungkung pergi ke Pantai Tegal Besar.

Sesampai di pantai Tegal Besar Banjarangkan dilihatnya banyak warga  mandi di pantai. Putra bersama 3 temannya melepas pakaian berbaur  mandi. Tanpa ditemani, Putra berjalan menuju muara sungai dan langsung menceplungkan diri. Putra tidak menyangka saat itu gelombang besar datang dan menghempaskan dirinya. Putra berusaha untuk ketepi namun ombak kembali menghantamnya dan dibawa ketengah. Melihat Putra melambaikan tangan salah satu temannya yang bernama Kadek Eka Wirawan 16 asal Bungbungan berteriak minta tolong karena merasa takut untuk masuk ke laut menolong Putra.Mendengar teriakan minta tolong warga Tegal Besar langsung lari masuk ka laut untuk menolong korban ( Putra – red), ujar Wirawan ketika ditemui di UGD Klungkung.
Korban nyaris tewas tenggelam kalau saja tidak ada dari warga Tegal Besar yang menolongnya. Kejadiannya sekira pukul 07.00 wita, ujar Wirawan yang didampingi 2 temannya. Ditepi pantai korban yang belum sadarkan diri  sempat jadi tontonan warga, begitu datang anggota polisi dari Polres dan Polsek Banjarangkan, korban segera dilarikan ke RSUD Klungkung untuk mendapat pertolongan. Sementara ditemui di UGD korban sudah sadarkan diri. Selang oksigen masih tertempel di hidung korban. Menyusul keluarga korban datang dari Tembuku untuk melihat kondisi putranya.

Ayah korban menyampaikan bahwa putranya pamit hendak pergi mandi  ke pantai Tegal Besar bersama temannya sekira pukul 05.00 wita. Kabar putranya mendapat musibah disampaikan oleh salah satu temanya, ujar Ayah korban. ”Tolong sampaikan kepada warga Tegal Besar ucapan trimakasih banyak yang telah menolong putra saya begitu juga kepada Polisi yang dengan cepat segera membawa putranya ke RSU,”  ujar Ayah korban. SUS-MB