Surabaya (Metrobali.com)-

Putra kandung Pahlawan Nasional Bung Tomo, Bambang Sulistomo, menegaskan bahwa saat ini Indonesia membutuhkan pemimpin yang berani menegakkan keadilan di semua bidang atau sektor demi terwujudnya bangsa bermartabat.

“Pemimpin yang adil sangat sulit saat ini. Adil kali ini konteksnya untuk semua bidang, baik pendidikan, politik, hukum dan keamanan, kesejahteraan masyarakat dan sektor lainnya,” ujarnya saat menjadi narasumber pada Dialog Kebangsaan dan Demokrasi yang digelar Pusat Kajian Komunikasi (Puskakom) Surabaya di Universitas Wijaya Putra Surabaya, Sabtu (9/11).

Menurut dia, keadilan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan berbangsa saat ini. Apalagi masalah keadilan yang paling banyak disebut dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Siapa yang berani menegakkan amanat tersebut, lanjut Bambang, itulah yang dicari untuk memimpin Tanah Air ke depan.

Hanya saja, ia mengaku tidak menyebut nama dalam mencari sosok pemimpin yang benar-benar menegakkan keadilan di semua bidang. Pihaknya optimistis akan muncul tokoh yang diinginkan rakyat dan mencintai lebih dari 220 juta masyarakat Indonesia.

“Semua tergantung rakyat, siapa pemimpinnya kelak. Saya tidak menyebut siapa nama yang layak, akan tetapi saya yakin ada yang mampu membuat negeri ini menjadi berkembang dan lebih baik,” kata dia.

Bambang menyatakan, bangsa ini membutuhkan keadilan di semua lini, sebab saat ini keadilan dinilainya kurang dan masih dalam tahap memprihatinkan.

Ia mencontohkan ketidakadilan di bidang hukum yang membuat masyarakat resah, yakni lembaga peradilan tertinggi, Mahkamah Konstitusi (MK) bisa tersandung kasus korupsi.

“Apalagi melibatkan seorang ketua lembaga tersebut. Inikan sangat memprihatinkan dan harus segera dicari formula bagaimana mencari pemimpin yang benar-benar adil di segala bidang. Di mana letak keadilan hukum kalau aparatnya terlibat korupsi,” katanya.

Selain Bambang Sulistomo, dialog kebangsan dengan tema “Memetik Keteladanan Para Pahlawan” ini juga menghadirkan narasumber Rektor Universitas Wijaya Putra Budi Indarto, Dekan Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Airlangga Basis Susilo, Dosen FISIP Unair Joko Santoso, serta dimoderatori Direktur Pusat Kajian Komunikasi Surabaya, Suko Widodo.

Menurut Suko Widodo, keadilan di semua sektor diharapkan akan muncul pada bangsa ini dan menjadi keteladanan bagi masyarakat. Tidak hanya mengutamakan kepentingan individu, lanjut dia, namun juga mementingkan urusan kolektivitas.

“Pemimpin yang adil akan menjadi teladan bagi semuanya. Ini yang harus disadari semua pihak, termasuk para pemimpin-pemimpin kita saat ini agar bertindak adil dengan tidak melukai hati rakyatnya dengan cara korupsi, kolusi, nepotisme dan lainnya,” kata Dosen FISIP Unair itu.

Dalam kesempatan tersebut, sebagian peserta seminar yakni sejumlah mahasiswa dari Papua, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan daerah-daerah lainnya. Salah satu peserta asal Papua mengaku bangga bisa berkesempatan menimba ilmu di Pulau Jawa dan membuktikan bahwa negeri ini terdiri dari berbagai macam suku bangsa.

“Apalagi bisa kuliah di Surabaya. Menurut pengalaman, ketika ada mahasiswa asal Papua pulang dari kuliah di Surabaya maka sama saja disebut Pahlawan karena telah menempuh pendidikan di Kota Pahlawan,” kata salah satu mahasiswa asal Papua yang kebetulan berkuliah di UWP Surabaya disambut tepuk tangan peserta lainnya. AN-MB