Jembrana (Metrobali.com)-

Pura Dang Kahyangan Merta Sari yang terletak di Desa Pekraman Lokasari Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana diperluas dan Selasa (25/9) sore resmi mulai dibangun dan seperti biasa diawali  dengan upacara Mendem Citak Dasar  yang dilakukan langsung oleh Bupati Jembrana I Putu Artha,Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan dan Staf Ahli mewakili Gubernur Bali Bidang Pembangunan I Ketut Sudira.

Mendem Citak Dasar pada lobang Padmasana dilaksanakan oleh Bupati ArthA  bersama dengan Ida Pedanda Istri Buruan dan Ida Pedanda Istri Sunia sedangkan Wakil Bupati Jembrana mendem citak dasar yang ada pada  lobang pondasi Meru Tumpang Tiga. Lahan yang digunakan untuk perluasan Pembangunan Pura Dang Kahyangan Merta Sari ini adalah  lahan milik Pengempon yang ada di utara Pura Dang Kahyangan Merta Sari.

Panitia menargetkan kalau  Pembangunan pura akan selesai lima tahun mendatang, namun menurut Ketua Panitia Pembangunan I Ketut Sugiasa, pembangunan pura ini akan  selesai lebih cepat dari target, karena pembangunan dilakukan secara bergotong royong. Terbukti dari adanya dana  punia  masyarakat, lembaga dan  pemerintah yang masuk ke panitia dan itupun ada yang berupa pelinggih atau uang.

“ Seluruh bangunan palinggih yang ada di utama mandala sudah ada yang menyumbang berupa bangunan “jelas Sugiasa. seraya menambahkan total dana yang diperlukan dalam  perluasan bangunan pura mencapai  Rp. 6 Milyar.

Sugiasa yang juga Ketua DPRD Kabupaten Jembrana mengatakan  yang terpenting dalam perluasan pura ini adalah tetap bersemangat dalam membangun dilandasi keikhlasan dan kejujuran dan tanpa ada rasa kekhawatiran dan tentu Sugiasa juga berharap tidak ada panitian yang turut menjadi pemborong dalam pembangunan pura tersebut.

Sementara Staf Ahli Gubernur Bali I Ketut Sudira yang menyambut baik perluasan Pura Dang Kahyangan Merta Sari, dimana sebagai sarana  untuk umat Hindu guna  meningkatkan srada, bhakti.

Gubernur Bali menyatakan yakin akan  pembangunan pura tersebut  akan berjalan dengan lancar. Sebab,  banyak pihak yang terlibat sudah  menyatukan tekad untuk memperbaiki tempat suci bahkan sejumlah pemedek menghaturkan punia dan jumlah total yang didapat dari punia tersebut sejumlah Rp. 12 juta, terdiri dari punia Bupati Jembrana I Putu Artha berupa Upakara sebesar Rp. 5 juta, Gubernur Bali melalui Staf Ahli sebesar Rp. 5 juta bahkan keluarga Griya Mas Pitamaha Ubud Gianyar yang memberi sukat turut menyumbang sebesar Rp. 4,65 juta. DEW-MB