MetroBali

Selangkah Lebih Awal

Pupuk Kaltim Targetkan Pabrik Metanol Beroperasi 2023

Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua dari kiri) didampingi oleh Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat (kiri), Direktur Utama Pupuk Kaltim Bakir Pasaman (kedua kanan), dan Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro, menekan tombol pertanda pelepasan ekspor 21.600 ton urea ke Filipina dari Pelabuhan Pupuk Kaltim, Bontang, Kalimantan Timur, Selasa (18/9/2018). (ANTARA/M Razi Rahman)

Bontang, Kaltim, (Metrobali.com)-
PT Pupuk Kaltim,  anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero) menargetkan pabrik metanol di Bontang, Kalimantan Timur, yang mulai dibangun pada 2019 akan beroperasi secara komersial pada tahun 2023.

“Mudah-mudahan akhir 2023 (pabrik metanol) bisa komersial atau paling lambat tahun 2024,” kata Direktur Pupuk Kaltim, Bakir Pasaman, di Bontang, Selasa.

Menurut dia, hal sesuai arahan Menteri BUMN Rini Soemarno yang menginginkan Pupuk Kaltim ke depannya dapat dikembangkan tidak lagi hanya memproduksi pupuk tetapi juga sebagai pusat industri petrokimia penghasil metanol.

Dengan pengembangan industri metanol maka hasil produk turunannya bisa jauh lebih banyak dibanding amonia.

Bakir Pasaman menjelaskan bahwa pengembangan industri metanol di Indonesia sudah tertinggal dibandingkan dengan negara lainnya di dunia.

Pabrik penghasil metanol ini berbasis gas bumi, sehingga harus berkoordinasi intensif dengan SKK Migas untuk mendapatkan alokasi dan harga gas yang kompetitif.

Pihaknya juga sedang melakukan penjajakan dengan sejumlah mitra strategis dari beberapa negara seperti Jepang dan Korea.

Untuk itu Pupuk Kaltim sedang mempersiapkan lahan seluas sekitar 60 hektare yang harus terealisasi pada tahun 2019.

Bila penjajakan dengan mitra strategis telah menghasilkan kerja sama dalam bentuk “joint venture”, dan lahan sudah tersedia maka akan dilanjutkan dengan  tender dokumen EPC (Engineering Pricurement Construction).

Setelah ada kontraktor, maka akan dilanjutkan dengan pembangunan pabrik dalam jangka waktu sekitar 36 bulan yang dijadwalkan selesai pada 2023.  Sumber : Antaranews.com