Bupati Badung, A.A. Gde Agung didampingi Sekda Kompyang Swandika bersama pemedek melaksanakan persembahyangan saat Puncak karya di Pura Penataran Agung Pucak Mangu Desa Adat Tinggan, Kecamatan Petang, Sabtu
Mangupura (Metrobali.com)-
 
Bupati Badung, A.A. Gde Agung dengan didampingi Wakil Bupati, I Made Sudiana dan Sekretaris Daerah, Kompyang R Swandika beserta SKDP di lingkungan Pemerintah Badung mengikuti pelaksanaan Puncak karya di Pura Penataran Agung Pucak Mangu Desa Adat Tinggan, Kecamatan Petang, Sabtu (8/11) lalu.
Dalam puncak karya tersebut, Bupati Badung, A.A. Gde Agung beserta SKPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Badung ikut berbaur dengan ribuan pemedek untuk melakukan persembahyangan bersama. Bupati Badung juga ikut ‘mundut’ Tapakan ida Bhatara Pucak Mangu saat mepurwa daksina sebelum mepasaran, sementara istri-istri SKPD beserta semeton puri ikut ngayah dengan menari sutri.
Pada puncak karya Piodalan, Mepedudusan Agung, Mapeselang, Mapedana, Medasar Tawur Balik Sumpah Utama Ring Pura Penataran Agung Pucak Mangu ini, dipuput oleh Ida Pedanda Putra Pemaron dari Griya Sidemen Mengwi dan Ida Pedanda Gede Jelantik Giri dari Griya Jadi Tabanan untuk upacara Piodalan, untuk upacara Mapeselang dipuput oleh Ida Pedanda Putra Keniten dari Griya Kediri Sangeh dan Ida Pedanda Gede Giri Jelantik dari Griya Gunung Sari Peliatan, Ubud. Sementara untuk upacara Mejejiwan dipuput oleh Ida Pedanda Istri Kania dari Griya Kajeng Abiansemal dan Ida Pedanda Istri Simpangan Baskara dari Griya Simpangan Buduk.
Panitia karya Piodalan, Mepedudusan Agung, Mapeselang, Mapedana, Medasar Tawur Balik Sumpah Utama Ring Pura Penataran Agung Pucak Mangu, I Gst. Agung Gede Manguningrat menyampaikan, odalan yang dilaksanakan ini merupakan upacara dalam tingkatan madya. “Sesuai dengan Purana Pura Pucak Mangu dikatakan pelaksanaan odalan di Pura Penataran Agung Pucak Mangu dilaksanakan setiap tahun pada purnama kalima dengan tingkatan upacara nista dengan 1 ekor kerbau. Setiap 5 tahun sekali tingkatan upacara yang dipergunakan adalah tingkatan madya dengan menggunakan 3 ekor kerbau dan dilaksanakan pemelastian ke Pantai Seseh. Untuk tahun ke-10 dilaksanakan pemelastian ke Ulun Danu Beratan.” Paparnya
Manguningrat menambahkan, dalam Purana juga tertulis jika piodalan nemu pasah pada purnama kalima maka puncak piodalan akan dilaksanakan sehari setelah purnama atau pangelong pisan purnama kalima. “Inilah menyebabkan puncak karya di Penataran Agung Pucak Mangu tahun 2014 tidak dilaksanakan bertepatan pada purnama kalima tapi dilaksanakan keesokan harinya.  Karya ini nyejer sampai tanggal 17 november 2014,” tambahnya. RED-MB