Foto: Pendiri Dirgahayu Ambara Swari Gede Ngurah Ambara Putra menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba.

Denpasar (Metrobali.com)-

Utsawa Dharma Gita Kota Denpasar melalui Aplikasi Zello dalam Rangka HUT Dirgahayu Ambara Swari ke-9 memasuki puncaknya Minggu (11/10/2020).

Puncak acara diisi Penyerahan hadiah Parade Budaya  Sekar Alit dan Sekar Agung via aplikasi Zello untuk delapan kategori.

Yakni Macepat Anak-anak Putri, Macepat Anak-anak Putra, Macepat Remaja Putri, Macepat Remaja Putra, Kekawin Remaja Putri, Kekawin Remaja Putra, Kekawin Dewasa Putri, Kekawin Dewasa Putra.

Penyerahan hadiah juga dirangkai dengan Final Lomba Karaoke Dirgahayu Ambara Swari Tingkat Provinsi dari masing-masing pemenang di sembilan kabupaten/kota di Bali dimana sebelumnya mereka telah berkompetisi di masing-masing daerah via aplikasi Zello.

Dalam Final Lomba Karaoke peserta datang ke Kantor Dirgahayu Ambara Swari untuk berkompetisi secara langsung dan karaokenya juga diperdengarkan melalui aplikasi Zello.

Para peserta hingga para pemenang lomba parade budaya ini mengaku sangat senang diberikan wadah kreativitas dan menyalurkan bakat serta kecintaannya pada seni budaya Bali khususnya di bidang Utsawa Dharma Gita atau pesantian.

Apalagi ruang kreativitas seni budaya ini disediakan juga dengan memanfaatkan kemajuan teknologi melalui aplikasi Zello di tengah kondisi pandemi Covid-19.

“Senang banget bisa ikuti lomba ini di aplikasi Zello. Seru juga, semoga bisa terus ada lombanya,” kata Kadek Dinda Surya Dewi didampingi rekannya Ni Made Sita Aditya Putri yang merupakan juara 1 kategori Macepat Remaja Putri.

Apresiasi juga diberikan para pemenang lainnya yang pada intinya mengaku bangga ada organisasi budaya yang begitu konsisten melestarikan dan memperkenalkan Utsawa Dharma Gita di semua kalangan khususnya juga generasi muda.

Terlebih lomba atau parade budaya Sekar Alit dan Sekar Agung ini sudah rutin digelar sejak beberapa tahun lalu dan akan terus dilakukan dalam tahun-tahun berikutnya.

Apresiasi juga disampaikan Widyasabha Kota Denpasar.  “Kami lihat peserta juga antusias dan kesenian ini bangkit. Sudah banyak yang mau belajar. Ini juga sangat bagus mengurangi kejenuhan anak-anak kita yang sekian lama tidak aktif sekolah karena pandemi Covid-19,” kata Ni Wayan Murniasih, Anggota Widyasabha Kota Denpasar.

Bagi Widyasabha Kota Denpasar lomba Parade Budaya Sekar Alit dan Sekar Agung lewat aplikasi Zello ini menjadi salah satu terobosan yang patut diapresiasi. Ini menjadi jalan keluar yang bagus dan luar biasa bagi anak-anak yang memang betul-betul hobinya ikut melestarikan seni budaya Utsawa Dharma Gita/pesantian.

“Karena tidak semua anak-anak yang mau ikut. Bagi anak-anak yang mau ikut mengembangkan dirinya lewat seni budaya Dharma Gita, ini kesempatan yang luar biasa,” papar Murniasih.

Apresiasi juga dilontarkan Widyasabha Kecamatan Denpasar Utara Kota Denpasar. “Titiang merasa angayu bagia (kami merasa senang) dengan kegiatan ini. Jadi anak-anak tidak terlepas mendapatkan binaan dan tuntutan walau secara virtual seperti ini,” kata Ni Wayan Karti, Ketua Widyasabha Kecamatan Denpasar Utara Kota Denpasar.

Pelestarian Seni Budaya Tak Boleh Berhenti

Pendiri Dirgahayu Ambara Swari Gede Ngurah Ambara Putra menuturkan walau kita dilanda pandemi Covid-19, pelestarian seni adat budaya tidak boleh berhenti.

Pada pandemi Covid-19 sekarang ini, lomba tidak akan mungkin diselenggarakan secara langsung sehingga Dirgahayu Ambara Swari, melaksanakannya dengan menggunakan aplikasi berbasis aplikasi “Zello”.

“Untuk memberikan wadah dalam pelestarian adat dan budaya tersebut, maka diselenggarakan Parade Budaya Sekar Alit dan Sekar Agung lewat aplikasi Zello,” ungkap Ambara yang juga merupakan Calon Walikota Denpasar yang berpasangan dengan Calon Wakil Walikota Denpasar Made Bagus Kerta Negara (Paket Amerta) ini.

Parade Budaya Sekar Alit dan Sekar Agung lewat aplikasi Zello ini pun menjadi cara kreatif Ambara melestarikan seni budaya di tengah keterbatasan ruang gerak dan menggelar acara melibatkan banyak orang di tengah pandemi Covid-19.

Ini juga menjadi cara kreatif dan kekinian serta lebih mengasyikkan dari Ambara untuk menggandeng generasi muda lebih mencintai seni budaya sendiri seperti pesantian Sekar Alit dan Sekar Agung.

“Pandemi ini juga mengajarkan kita bagaimana responsif dan adaptif dengan perubahan, tetap kreatif berkarya termasuk dalam hal pelestarian budaya di kalangan generasi muda,” kata Ambara.

Pria yang juga pengusaha money changer ini menuturkan, ada beberapa tujuan yang hendak dicapai dari parade budaya ini. Pertama memotivasi pembentukan sikap terhadap adat dan seni budaya. Kedua, untuk mempertahankan adat dan budaya Bali khususnya seni tatembangan.

“Ketiga, kami ingin mengembangkan semangat dalam pengembangan kesenian tradisional Bali,” kata Ambara yang mendirikan Dirgahayu Ambara Swari tepatnya 9 tahun lalu.

Selain itu acara lomba dan parade budaya yang digelar rutin tiap tahun ini  juga sebagai upaya menambah kekreatifan pecinta adat dan seni budaya dalam melaksanakan suatu pergelaran yang menarik.

“Termasuk sebagai benteng arus globalisasi budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai keluhuran budaya,” kata Ambara.

Acara parade budaya dimulai Rabu 30 September 2020 digelar secara daring/online berbasis aplikasi Zello pada Channel “Dirgahayu Ambara Swari 5.” Acara pembukaan dijuga disiarkan melalui live daring/online di Zoom.

Sementara lomba Sekar Alit dan Sekar Agung digelar Jumat 2 Oktober 2020 di “Channel “Dirgahayu Ambara Swari 5” pada aplikasi Zello.

Acara parade budaya yang digelar serangkaian HUT ke-9 Dirgahayu Ambara Swari dan HUT ke-75 RI ini juga melibatkan Widyasabha Kota Denpasar, Widyasabha masing-masing kecamatan se-Kota Denpasar, para pembina dari masing-masing Widyasabha kecamatan se-Kota Denpasar dan pecinta seni budaya khususnya Sekar Alit dan Sekar Agung. (dan)