Tabanan (Merrobali.com)-

Puluhan orangtua murid SMA Negeri 1 Tabanan, Bali, melaporkan kasus penipuan melalui telepon dari seseorang yang mengaku sebagai petugas medis RSUP Sanglah, Denpasar, kepada pihak kepolisian.

Fauzi (40), salah satu korban penipuan via telepon, saat ditemui di Mapolres Tabanan, Sabtu (24/8), mengaku kehilangan uang senilai Rp20 juta dalam kasus itu.

Istri pria yang tinggal di Dusun Adat Batuaji Kawan, Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, menerima telepon dari seorang pria yang manamakan dirinya dr Widodo yang bertugas di RSUP Sanglah, Jumat (23/8).

Dalam telepon itu, pelaku mengabarkan bahwa anak korban, Luluk Fauziah, dalam keadaan kritis di Instalasi Rawat Darurat RSUP Sanglah akibat kecelakaan lalu lintas.

Pelaku meminta kepada istri korban untuk segera mengirimkan uang senilai Rp20 juta. “Pelaku yang mengaku bernama dr Widodo dan petugas apotek meminta istri saya segera mengirimkan uang ke rekening bank atas nama dr Winda Sulastri sebesar Rp20 juta. Uang itu harus segera dikirim. Kalau tidak, nyawa anak saya tidak bisa ditolong lagi,” kata Fauzi.

Istrinya pun bingung dan pembicaraan lewat telepon dilanjutkan oleh Fauzi. Setelah pelaku berhasil meyakinkan korban, maka uang pun ditransfer.

“Mungkin karena kalut, korban memenuhi perintah pelaku sehingga habis menerima telepon itu, korban mentransfer uang dengan jumlah sesuai permintaan pelaku,” kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Tabanan Ajun Komisaris Eko Kurniawan.

Menurut dia, sampai saat ini korbannya memang baru satu orang. “Tapi, rupanya hampir seluruh orangtua murid SMA Negeri 1 Tabanan sudah pernah mendapatkan telepon penipuan itu,” katanya.

Eko mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah tertipu dengan mengirimkan uang begitu saja kepada seseorang yang tidak pernah dikenalinya.

“Kasus penipuan ini sebenarnya modus lama. Tapi kami minta masyarakat tidak mudah tertipu,” katanya. AN-MB