Bangli (Metrobali.com)-

 

Meski secara umum pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA dan SMK di Kabupaten Bangli  berjalan lancar. Namun bukan berarti luput dri berbagai persoalan. Salah satunya, kualitas soal dan Lembar Jawaban Komputer (LJK)  sangat rendah. Dimana, ratusan siswea menerima soal dan LJK foto copy, jadi bukan asli. Kondisi ini membuat pihak sekolah khawatir terhadap hasil UN siswanya nantui. Karena dengan LJK foto copy-an bakal tidak terbaca computer saat pemeriksaan nantinya.

 

Pantuan Metrobali.com di SMA Negeri I Kintamani, Kamis (18/4), pelaksanaan UN yang dikuti 171 siswa di sekolah tersebut  pada hari pertama bisa berjalan lancar. Meski sebelumnya pihak sekolah sempat sport jantung lantaran hingga, Rabu (17/4) sore tidak menerima soal. Namun kecemasan pihak SMA N 1 Bangli, mulai mereda takala mendengar informasi kal;au soal UN untuk SMAN 1 Kintamani tercecer di Universitas Udayana (Unud. Namun begitu pelaksanaan UN, yakni pada sesi pembagian test dan LJK kepada siswa oleh pengawas, pihak sekolah kembali tegang pasalnya terdapat kekuarangan test dan LJK asli. Kejadian ini dialami kelas bahasa pada mata pelajaran antropologi. Dimana, sekitar 48 test dan LJK hanya berupa foto copy. Jadi dari 49 siswa di kelas bahasa hanya satu orang menerima tes dan LJK asli.  Namun setelah pihak sekolah meminta petunjuk ke Disdik Bangli, akghirnya test tersebut dibagikan untuk dikerjakan siswa. “Kami kembali dibuat tegang dengan test dan LJK tersebut,”kata Kepsek SMAN 1, Bayung Gede,  Kintamani, I Ketut Ada, Kamis 18/4).

 

Sementara hal serupa juga terjadi di SMA Negeri 1 Susut. Menurut Kabag Humas dan Protokol Setda Bangli Made Mahindra Putra yang ikut mendapingi Wabup Sang Nyoman Sedana Arta meninjau pelaksanaan UN, di SMA N 1 Susut juga terjadi kekurangan soal test dan LJK asli. Dimana, sekitar 1 sampul soal dan LJK hanya berupa foto copy-an. Setelah mendapatkan petunjuk dari intansi berwenang, maka test dan LJK itu pun dibagikan kepeserta UN.

 

Sedangkan di SMAN 1 Tembuku, Bangli. 4 Ruangan sedikitnya berisi 80 siswa, di jam kedua mata pelajaran Biologi untuk jurusan IPA sama sekali tidak ada soal UN. Akhirnya diupayakan langkah solusi soal difoto copy. Tak hanya itu untuk jam pertama, dalam satu ruangan juga terdapat kekurangan soal, sebanyak 11 soal. Kurannya jumlah soal rupanya juga dialami SMAN 1 Susut. Namun jumlah kekuarangan soal tak terlalu banyak, hanya 5 soal saja. “Di SMAN 1 Tembuku ini memang banyak ditemui kekurangan soal. Terbanyak di jam kedua, mata pelajaran Biologi, sama sekali tidak ada soal,” ujar Kepsek SMAN 1 Tembuku, Wayan Sudiana.

 

Kadis Pendidikan dan Olah Raga Bangli I Nyoman Sumantra saat ditemui disela-sela meninjau UN di SMA N 1 Kintamani menyebutkan, meski mendapatkan test dan lembaran LJK foto copy, pihak sekolah dan siswa idak resah dan khawatir. Pasalnya, tim Unud yang merupakan pengawasan idependen bakal menyiapkan setrategi khusus agar lemabran jawabn tersebut bisa terbaca oleh computer saat pemeriksaan. “Tim Unud nantinya bakal menyalin jawaban tersebut ke LJK asli sehingga bisa diakses ke computer,”katanya.

Sementara terkait pelaksanaan UN di Bangli pada hari pertama, kata Sumantra, secara umum berjalan baik. Meski berbagai permasalahan masih ditemukan. Namun hal itu telah bisa diatasi. “Dari laporan yang kami terima dari sekolah-sekolah kehadiran siswa peserta UN mencapai 100 persen. Ini tentu sangats esuai dengan harapa,”katanya. Dia lanjut berharap agar pelaksanaan UN di hari selanjutnya bisa berjalan lancar. WAN-MB