Bangli (Metrobali.com)-

Destination Management Organization (DMO) adalah tata kelola kepariwisataan yang terstruktur, sinergis dan berkelanjutan. Mencangkup fungsi koordinasi, perencanaan, implementasi dan pengendalian. DMO merupakan organisasi pengelolaan kawasan yang inovatif dan mengedepankan peran serta masyarakat, mengutamakan sinergitas masyarakat selaku tuan rumah dengan pelaku industri, akademisi serta pemerintah selaku fasilitator. Demikian disampaikan Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, saat membuka acara DMO Stakeholder Meeting Kabupaten Bangli II, pembentukan Lokal Working Group (LWG), pemantapan tugas dan fungsinya dalam upaya membangkitkan kembali pariwisata Kintamani di Ruang Audio Visual Musium Gunung Api Batur, Selasa (8/11). Acara ini dihadiri oleh Kadis Budpar Kab Bangli I. B Armaya, Camat Kintamani Wayan Gobang Edi Sucipto, SKPD terkait, Masyarakat dari 15 Desa Wingkang Ranu Kintamani, Ketua BPC PHRI Bangli Ketut Putranata dan Fasilitator DMO Bali Wayan Mertha.
Sebagai satu-satunya daerah di Bali yang memiliki kaldera, danau, desa tradisional dan unsur-unsur kebudayaan yang kuat. Tidak mudah menawarkan kekhasan dan keunikan itu di pasar dunia, terlebih dengan citra yang sedikit tercoreng oleh oknum-oknum nakal. Untuk menjawab tantangan tersebut kita sepakat menumbuhkan kelompok pekerja lokal “Lokal Working Group” (LWG) yang akan menjadi mediator kebutuhan masyarakat dalam pembangunan wilayahnya. Anggota LWG adalah perwakilan masyarakat desa yang dipilih berdasarkan ketokohan dan kemampuannya memahami kondisi desanya secara holistic. “kita berharap peserta DMO Stakeholder Meeting bisa mengikuti kegiatan ini dengan baik, sehingga harapan untuk membangkitkan kembali Pariwisata Kintamani bisa segera kita wujudkan”ungkap Wabup Bangli Sedana Arta.
Sementara itu Fasilitator DMO Cluster Bali Wayan Merta  mengatakan, pendekatan DMO merupakan pendekatan bottom up, keterlibatan secara langsung masyarakat setempat dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi kegiatan menjadi kunci keberhasilan DMO tersebut. DMO Wingkang Ranu Kintamani dibangun dengan filosofi meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi aktif membangun visi kebersamaan.
Dikatakan juga, DMO memiliki tujuan, proses dan kepentingan bersama dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan Kawasan Pariwisata Kintamani, sehingga mampu meningkatkan volume kunjungan wisatawan, lama tinggal dan besaran pengeluaran yang akan memberikan manfaat bagi masyarakat lokal, baik secara ekonomi, lingkungan, sosial budaya maupun keamanan Kawasan Pariwisata Kintamani. (Humas Bangli)