Foto: (dari kiri ke kanan) Dirut PT Bursa Berjangka Jakarta  Stephanus Paulus Lumintang, Pimpinan Cabang SGB Bali Peter Christian Susanto dan tokoh masyarakat Bali, Ratu Ida Cokorda Ngurah Carang Sari usai acara “Literasi Pengenalan dan Peluang dan Risiko Perdagangan Berjangka Komoditi” Sabtu (27/2/2021) di Kantor SBG Bali.

Denpasar (Metrobali.com)-

Kepercayaan masyarakat Bali terhadap PT Solid Gold Berjangka Bali (SGB Bali) kini sudah pulih setelah beberapa waktu lalu sempat terjadi salah persepsi. Sebab masih banyak masyarakat yang awam tentang perdagangan berjangka komoditi sehingga timbul persepi yang salah dengan instrumen ini dan layanan yang diberikan SGB Bali.

Salah satu tokoh masyarakat dan tokoh puri di Bali, Ratu Ida Cokorda Ngurah Carang Sari bahkan mengapresiasi langkah nyata SGB Bali memulihkan kepercayaan masyarakat. “Isu SGB Bali menipu nasabah tidak benar.  Terima kasih SGB Bali telah memulihkan kepercayaan masyarakat,” kata Cokorda Ngurah Carang Sari

Hal ini disampaikan Cokorda Ngurah Carang Sari saat hadir dalam acara bertajuk “Literasi Pengenalan dan Peluang dan Risiko Perdagangan Berjangka Komoditi”digelar Sabtu (27/2/2021) di Kantor SBG Bali di Jalan Merdeka, Denpasar.

Kegiatan ini merupakan wujud komitmen PT Solid Gold Berjangka dalam memberikan layanan edukasi kepada masyarakat khususnya di pulau dewata agar memahami tawaran peluang dan risiko transaksi di perdagangan berjangka.

Cokorda Ngurah Carang Sari lantas berharap dan yakin manajemen baru SGB Bali mampu menghadirkan suasana investasi yang nyaman, aman dan kekeluargaan. Sehingga peluang investasi di perdagangan berjangka komoditi dapat dipahami dengan baik dan terang oleh masyarakat umum,” ujarnya.

Ia percaya layanan di SGB Bali sekarang jauh lebih baik. Sesuai dengan komitmennya SGB Bali #RasaBaru, maka kualitas dari tenaga marketing hingga peluang produk yang ditawarkan harus lebih bagus.

Direktur Utama (Dirut) PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) Stephanus Paulus Lumintang menyebutkan opini publik akibat ketidakpahaman atau “gagal paham” terkadang menggiring ke persepsi negatif mengenai perdagangan berjangka komoditi dan perusahaan pialang berjangka seperti SGB Bali.

“Jadi kami meluruskan yang masih melenceng, menjelaskan hal-hal yang belum dipahami masyarakat,” kara Stephanus.

Ia lantas menyampaikan bahwa saat ini adalah saat yang tepat untuk berinvestasi dalam Instrumen yang beragam, termasuk salah satunya di produk derivatif perdagangan berjangka.

Namun demikian, setiap instrumen investasi memiliki resiko, yang secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi tingkat pengembalian dari investasi tersebut.

Menurut Stephanus yang perlu diperhatikan oleh setiap investor adalah bagaimana mengelola dan meminimalkan resiko tersebut, agar tercipta sebuah iklim investasi yang sehat dan bertanggung jawab.

“Dalam hal ini, setiap investor harus benar-benar memahami aturan serta resiko dari jenis investasi itu sendiri. Ada rasa fair, tidak hanya memikirkan sisi positifnya semata” terangnya

Sementara itu Pimpinan Cabang SGB Bali, Peter Christian Susanto mengatakan melalai edukasi yang gencar diharapkan dapat memberikan informasi apa adanya kepada masyarakat Bali tentang perdagangan berjangka agar tidak ada salah persepsi di masyarakat. “Biasanya nasabah kalau untung paham, giliran rugi tiba-tiba semua menjadi tidak paham,” seloroh Peter.

Peter mengatakan bahwa untuk memasyarakatkan industri Perdagangan Berjangka Komoditi maka edukasi yang berkesinambungan diperlukan sebagai langkah nyata agar masyarakat semakin memahami produk –produk deriatif berjangka.

“Melalui edukasi ini, kami coba memperkenalkan beragam produk investasi berjangka yang terbukti cukup menguntungkan, khususnya selama pandemi. Selain itu kami juga mengundang Bursa Berjangka Jakarta, agar masyarakat turut memahami alur transaksi dan mengenali ciri dari perusahaan pialang berjangka yang ilegal dan legal sebagai bentuk sosialisasi berkelanjutan,” terangnya.

Ia juga mengakui pembenahan yang dilakukannya bersama tim telah membuat SGB Bali ke arah yang lebih baik. Untuk itu, kepada masyarakat yang sedang melirik atau tertarik pada tawaran investasi di perdagangan berjangka, tak perlu khawatir karena SGB Bali #RasaBaru memiliki tagline layanan yang menjadi komitmen perusahaan “Good Service and Good People”.

“Jadi kami pastikan, tim konsultan yang mendampingi Anda adalah mereka yang berpengalaman dan tersertifikasi di bidang investasi perdagangan berjangka,” tandasnya.

Saat ini Solid Gold Berjangka Bali didukung pula dengan tim analis pasar dan riset yang berpengalaman dan siap memberikan informasi pasar dan pergerakan harga yang sesuai sehingga mengoptimalkan transaksi para nasabah.

PT Solid Gold Berjangka merupakan kantor pialang berjangka yang telah berdiri sejak tahun 2005, sedangkan SGB Bali merupakan salah satu kantor cabang yang berdiri sejak tahun 2018.

Sebagai perusahaan pialang berjangka resmi, SGB Bali juga menjadi anggota resmi dari PT Bursa Berjangka Jakarta dan PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero). Legalitas SGB Bali sebagai perusahaan pialang berjangka yang diakui dan diawasi resmi oleh Bappebti tertuang dalam surat No 0001/BAPPEBTI/PT/7/2018.

Di tahun 2020, SGB Bali berhasil mencetak total volume transaksi sebesar 28.759 lot, dan nasabah baru sebanyak 84 nasabah. Di tahun 2021, SGB Bali optimis mencatat kenaikan total volume transaksi melebihi daripada tahun 2020. (wid)