Gianyar (Metrobali.com)-
Seorang perempuan, Ela Santika (29) alamat Perum Grahalia Sri Gading, Banjar/ Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, Badung ditemukan tewas gantung diri di kamar tidur di lantai dua rumah I Nyoman Sudira di Banjar Paneca, Desa Melinggih Kelod,Payangan,Gianyar, Minggu (6/12). Belum diketahui penyebab perempuan tewas gantung diri ini. Namun ada dugaan sebelumnya ada sejumlah permasalahan keluarga.
Informasi yang berhasil dihimpun Senin (7/12), pada Minggu (6/12)  sekitar 08.30 wita bertempat di Perumahan di Banjar/Desa Buduk, Mengwi, Badung korban Ela Santika pamitan dengan suaminya Dewa Putu Surya Adnyana (28) Banjar Dinas Cepik, Penebel, Tabanan untuk pulang ke rumah ayahnya di Payangan, Gianyar.
Pada saat itu saksi Dewa Putu Surya Adnyana bilang akan menyusul bersama orang tuanya dan keluarga dari Cepik sekalian membicarakan masalah keluarga antara Ela dengan suaminya. Selanjutnya Ela berangkat sendiri ke Payangan. Sekitar pukul 11.00 wita Ela Santika tiba rumahnya,  di Banjar Paneca, Payangan. Saat Ela Santika datang di lihat oleh saksi I Made Sembi (70) warga Banjar Paneca, Desa Melinggih Kelod, Payangan,Gianyar.
Korban sempat bilang bahwa keluarganya yang dari Tabanan akan datang.  Sembi lalu menyuruh Ela untuk makan dan istirahat. Selesai makan,  Ela istirahat sambil melihat HP nya. Sekitar pukul 14.00 wita Ela naik ke lantai dua dan masuk ke kamar atas atau lantai dua. Kemudian sekitar pukul 16.00 wita datang I Nyoman Sudira (48), ayah Ela datang dan diberitahu  Sembi bahwa Ela datang sendirian dan bilang keluarganya dari Tabanan akan datang menyusul untuk membicarakan masalah keluarga.
Mengetahui anaknya datang, Sudira naik ke kamar lantai dua dengan maksud menemui Ela. Saat membuka kamar tidur, Sudira melihat anaknya sudah tergantung dengan kain destar di kusen jendela kamar. Tanpa pikir panjang Sudira langsung menurunkan tubuh Ela dari kusen jendela kemudian merebahkan di Kasur. Selanjutnya Sudira  memanggil Sembi untuk membantu menurunkan korban. Saat dibaringkan, tubuh korban sudah dalam keadaan kaku dan dingin.
Selanjutnya Sudira menelepon keluarga anaknya yaitu ayah mertua korban yang saat itu sudah dalam perjalanan menuju ke rumah Sudira. Setelah Dewa Putu Surya Adnyana tiba kemudian langsung menuju ke kamar di lantai dua dan melihat tubuh istrinya sudah terbujur kaku. Kemudian mereka berembug dan akhirnya membawa jenazah Ela ke Banjar Cepik, Penebel, Tabanan. Sampai di Tabanan langsung disemayamkan di bale dangin. Rencananya upacara pengabenan dilaksanakan Rabu (9/12).
Kapolsek Payangan, AKP Made Tama dihubungi mengatakan mayat Ela Santika langsung dibawa ke rumah duka Tabanan sehingga polisi Polsek Payangan mendatangi rumah duka di Tabanan. Polisi minta keterangan sejumlah saksi dan juga menghubungi petugas Kesmas Penebel, Tabanan
“Polsek Payangan kemudian berkoordinasi dengan Polsek Penebel, Tabanan dan petugas medis UPT Kesmas Penebel mengajukan visum et revertum mayat.  Hasil pemeriksaan medis dokter Ni Nyoman Fitria Octaviani dari UPT Kesmas Penebel  ditemukan tanda jeratan pada leher, tampak kebiruan pada sekitar jeratan leher, ada busa pada mulut korban,” ujarnya.
Kesimpulan sementara korban meninggal dunia karena tidak bisa bernafas dan tanda tanda tersebut diatas biasa terdapat pada korban bunuh diri dengan cara gantung diri. “Tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan dilakukan orang lain. Pihak keluargajuga  sudah mengikhlaskan kematian Ela Santika itu sebagai musibah,” tandas Kapolsek Payangan AKP I Made Tama.
Pewarta : K Catur