Foto: Pusat Studi Undiknas (PSU) melakukan Launching Online Uji Coba Modul Pengembangan Karakter Calon Ayah dan Ibu Remaja Akhir.

Denpasar (Metrobali.com)-

Remaja sebagai generasi emas dan calon pemimpin masa depan Indonesia menjadi salah satu fokus dalam progam Pengembangan Karakter Calon Ayah dan Ibu Remaja Akhir (Usia 16-19 Tahun) yang dirancang Pusat Studi Undiknas (PSU) bersama GTS (Good-Trustworthy-Smart) Institute Bali.

Modul untuk progam Pengembangan Karakter Calon Ayah dan Ibu Remaja Akhir (Usia 16-19 Tahun) pun telah disiapkan PSU dan diluncurkan secara online di SMK Teknologi Nasional Denpasar, Senin (4/5/2020).

“Kami menekankan pentingnya para remaja untuk mengetahui jati diri agar mampu memahami dirinya sendiri, lingkungan sekitar rumah maupun sekolah dan keluarga,” kata Sekretaris PSU Dr. I Nyoman Sedana, S.E., M.I.Kom.

Launching online ini dilanjutkan dengan diklat (pendidikan dan pelatihan) secara online dari sejumlah materi pada modul ini yang diikuti ratusan siswa SMK Teknologi Nasional.

Materi diisi pembicara Made Padma Dewi Bajirani, M.Psi., Psikolog dengan materi “Keluarga Bahagia dan Penguatan 8 Fungsi Keluarga.”

Ini penting agar tercipta kepribadian yang terbuka, santun, simpati, menerima suatu perbedaan, tidak mendominasi, mampu mengendalikan emosi dan sebagainya.

Lalu Dr. I Nyoman Sedana, S.E., M.I.Kom., dengan materi “Pengetahuan tentang Kepribadian dan Komunikasi dalam Keluarga.”

Sedana menambahkandari sisi komunikasi diharapkan remaja mampu memahami komunikasi dua arah antara dirinya sendiri dengan keluarga maupun lawan bicara yang lain agar tercipta komunikasi yang efektif.

“Komunikasi dalam keluarga sangat penting dilakukan antara orang tua dengan anak agar tercipta keluarga yang harmonis dan terbuka serta bahagia,” tegas Sedana.

Terakhir materi “Pengetahuan Masalah Hukum” disampaikan I Gst Ag. A.Mas Triwulandari, S.H., M.H.

Sebab dipandang perlu para remaja untuk mendapatkan pengetahuan masalah hukum sebagai cermin dalam menjalani kehidupan.

Uji coba modul ini adalah bagian dari Progam kerjasama PSU dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menjadikan progam pengembangan karakter calon ayah dan ibu yang diinisiasi GTS (Good-Trustworthy-Smart) Institute Bali ini sebagai progam nasional.

“Lewat launching online modul ini PSU tetap berkarya dan menginspirasi saat pandemi Covid-19. Kami juga kolaborasi dengan GTS Institute Bali,” ujar Sedana.

Sebagai bahan evaluasi saat uji coba modul ini, sebelum dan setelah ikut diklat, pada peserta diwajibkan mengisi kuisioner. Mereka juga wajib menjawab sejumlah soal semacam ujian.

Menariknya ujian ini dikemas dalam kuis berhadiah kuota internet. Nantinya hasil dari kuesioner ini akan disampaikan sebagai bahan evaluasi progam ini kepada BKKBN.

Sedana menambahkan dalam diklat di SMK Teknologi Nasional ini, para peserta akan mendapatkan sertifikat yang menandakan mereka telah mengikuti Diklat Pengembangan Karakter Calon Ayah dan Ibu Remaja Akhir ini.

“Progam ini akan dilaksanakan berkelanjutan di SMK Teknologi Nasional yang memang menjadi salah satu percontohan atau pilot project Pengembangan Karakter Calon Ayah dan Ibu ini,” pungkas Sedana. (dan)