Djohar-Arifin-e1418024105244-400x259

Jakarta,  (Metrobali.com) –

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan mengirim surat ke Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) terkait Keputusan Komite Etik PSSI yang berisi pemecatan Djohar Arifin Husin dari Anggota Dewan Kehormatan PSSI.

“Hal yang dilanggar Djohar Arifin adalah etika, sebagai pengurus yang ada di lingkungan sepak bola. Kami menyidangkan perbuatan yang dilakukan Djohar dan bukan sebagai pribadinya,” kata Anggota Komite Etik PSSI Haryo Yuniarto dalam jumpa pers selepas sidang Komite Etik PSSI yang digelar di Jakarta, Rabu (8/7).

Haryo mengatakan salinan Keputusan Komite Etik PSSI Nomor 001/KEP/KE/PSSI/VII-15 itu akan dikirim kepada FIFA dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) melalui Sekretaris Jenderal PSSI menyusul salah satu hukuman dalam keputusan komite itu berupa larangan terhadap Djohar Arifin untuk beraktivitas dalam kegiatan sepak bola di lingkungan PSSI, AFC, dan FIFA seumur hidup sejak 8 Juli.

“Ada tiga perbuatan Djohar Arifin yang melanggar Kode Etik PSSI yaitu menghadiri pertemuan dengan Menpora pada 23 Juni sebagai Ketua Umum PSSI 2011-2015. Dia mengatakan mundur dari PSSI sejak 24 Juni. Artinya pada 23 Juni, dia masih sebagai Anggota Dewan Kehormatan PSSI di bawah Kepemimpinan La Nyalla Mattalitti,” kata Haryo.

Dalam rapat dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, lanjut Haryo, Djohar dinilai telah mengeluarkan pernyataan provokatif dan melakukan penghinaan terhadap pengurus PSSI hasil Kongres Luar Biasa 2015.

“Dalam pertemuan dengan beberapa pihak, Djohar menyatakan pengurus PSSI periode 2015-2019 tidak mempunyai kualifikasi,” ujar Haryo.

Perbuatan ketiga Djohar Arifin yang dinilai melanggar kode etik oleh PSSI yaitu pengiriman surat kepada Presiden FIFA Josep S. Blatter pada 8 Mei 2015. Surat Djohar itu berisi penjelasan situasi PSSI yang mendapatkan sanksi dari Menpora pada 17 April 2015 serta penegasan bahwa Djohar masih sebagai Ketua Umum PSSI.

PSSI, menurut Haryo, masih memberikan waktu 14 hari kepada Djohar Arifin untuk memberikan banding terkait keputusan pelanggaran kode etik oleh Komite Etik PSSI itu.

Ketua Komite Etik PSSI TM Nurlif mengatakan hasil sidang yang dihadiri lima anggota komite etik itu akan disampaikan kepada Ketua Umum PSSI, Sekretaris Jenderal PSSI, dan Komite Eksekutif PSSI.

Nurlif mengatakan sidang komite eksekutif yang dimulai pada pukul 14.00 WIB itu mengharapkan kehadiran Djohar Arifin untuk meminta konfirmasi terkait pertemuan Djohar dengan Menpora pada 23 Juni.

“Namun, kami telah menunggu hingga pukul 14.30 dan kami tidak mendapat kabar tetang kepastian kehadiran yang bersangkutan. Kami kemudian mengambil kesepakatan untuk tetap menggelar sidang komite etik untuk melanjutkan apa yang sudah kami sampaikan pada sidang sebelumnya,” kata Nurlif.

Djohar Arifin, dalam surat yang diterima PSSI pada 1 Juli, telah menyatakan pengunduran diri dari Anggota Dewan Kehormatan PSSI hasil Kongres Luar Biasa 2015 terhitung sejak 24 Juni. AN-MB