Foto: Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Provinsi Bali, I Nengah Yasa Adi Susanto, S.H., M.H.

Denpasar (Metrobali.com)-

Pasca hasil positif di Pileg 2019 ini, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Provinsi Bali ingin semakin menguatkan posisi di Pulau Dewata walau berstatus partai pendatang baru.

Perolehan satu kursi di DPRD Bali dan dua kursi DPRD Kota Denpasar periode 2019-2024 membuat kepercayaan diri partai besutan Grace Natalie ini meningkat. Sebab prestasi ini tidak bisa diraih ataupun disamai partai baru lainnya.

“Kami akan melakukan evaluasi dan berbagai pembenahan untuk menguatkan posisi dan mesin partai dalam menatap berbagai agenda politik ke depannya. Khususnya juga agar lebih matang menghadapi Pileg 2024,” kata Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Provinsi Bali, I Nengah Yasa Adi Susanto, S.H., M.H., di Denpasar, Sabtu (25/5/2019).

Pertama yang akan difokuskan PSI Bali adalah penguatan struktur partai. Hal ini penting untuk menguatkan modal politik dan mempersiapkan amunisi baru bagi partai besutan Grace Natalie ini.

“Kami akan bentuk kepengurusan sampai ke tingkat ranting. Seperti Denpasar yang rantingnya 75 persen sudah terisi suara PSI lumayan besar,” ujar Adi Susanto.

Politisi asal Desa Bugbug, Karangasem ini mengakui di daerah-daerah yang struktur kepengurusannya lemah, caleg PSI memang tidak banyak mendapatkan suara pemilih.

“Jadi kami akan lakukan restrukturisasi kepengurusan. Mana yang benar-benar bergerak tetap kami pertahankan. Yang tidak bergerak akan direstrukturisasi,” ujar pria yang juga caleg PSI untuk DPR RI dapil Bali pada Pileg 2019 ini.

Kedua, menjaga dan merawat kantong-kantong suara PSI pada Pileg 2019 walau memang dari daerah tersebut belum berhasil mengantarkan caleg PSI terpilih di legislatif.

Para caleg dan kader PSI diminta tetap menjaga kepercayaan masyarakat pemilihnya dan menjaga kantong-kantong suara yang telah diraih sebagai modal kuat pada hajatan Pileg 5 tahun mendatang di tahun 2024.

“Jaga komunikasi dengan masyarakat. Ketika mereka butuh bantuan kita harus tetap hadir memberikan solusi agar simpati masyarakat kepada PSI pada Pileg 2024 semakin tinggi,” ujar Adi Susanto.

Tetap Berkarya untuk Masyarakat, Rawat Kantong Suara

Adi Susanto juga meminta para caleg PSI yang belum berhasil di Pileg 2019 ini jangan patah semangat. Melainkan harus tetap berkarya dan berjuang untuk masyarakat dengan kemampuan dan cara masing-masing.

“Perhatian kepada masyarakat tidak harus jadi anggota Dewan dan tidak harus di parlemen. Bisa dengan cara apapun,”kata Adi Susanto yang juga Dewan Pembina Yayasan Widhi Sastra Nugraha yang menaungi LPK Monarch Bali ini.

Bagi partai pemenang, PSI mengingatkan bahwa perjuangan mereka tidak akan mudah. Sebab mereka harus betul-betul membuktikan diri layak mendapatkan mayoritas suara masyarakat.

“Ketika mereka jadi mayoritas tapi anggota legislatifnya tidak bisa melaksanakan tugas-tugasnya, tentu masyarakat akan kecewa dan mengevaluasi mereka dengan tidak memilih,”  tandas Adi Susanto.

Seperti diketahui walau belum mencapai target perolehan kursi, prestasi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Bali cukup menggembirakan. PSI menjadi satu-satunya partai politik (parpol) baru yang berhasil menempatkan satu calegnya terpilih di DPRD Bali periode 2019-2024.

PSI sebagai parpol pendatang baru juga berhasil merebut dua kursi DPRD Kota Denpasar periode 2109-2024 dimana tidak ada parpol baru lain yang berhasil merebut kursi legislatif di Kota Denpasar.

Satu caleg PSI yang berhasil merebut kursi DPRD Bali yakni Grace Anastasia Surya Widjaja dari dapil Denpasar. Sementara dua kursi DPRD Denpasar dari PSI diraih Agus Wirajaya dari Dapil Denpasar Utara dan satu kursi lagi berhasil direbut “Srikandi” Emiliana Sriwahjuni dari dapil Denpasar Selatan. (wid)