ardini -darmayuda edit

Denpasar (Metrobali.com)-

Program Studi (PS) Seni Musik, Fakultas Seni Pertunjukan (FSP), Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar bakal menggelar kegiatan bakti sosial di Desa Sukawati, Gianyar, Sabtu (6/9) besok. Kegiatan ini sebagai wujud nyata dalam mengejawantahkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Sesuai panduan lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (LP2M) yang menekankan pada penelitian dan pendidikan (proses belajar-mengajar).

Ketua PS Seni Musik, FSP ISI Denpasar, Komang Darmayuda, mengatakan bahwa kegiatan bakti sosial ini sebagai bagian penting dalam meningkatkan hubungan kerja sama antara mahasiswa dengan masyarakat di berbagai aspek kehidupan. Terutama sebagai upaya mengembangkan potensi dan bakat seni budaya, khususnya di bidang seni musik di tengah kehidupan masyarakat.

Menurutnya, dipilihnya desa Sukawati,Gianyar sebagai lokasi bakti sosial semata-mata karena dalam sejarahnya kawasan desa ini memiliki habitus seni musik yang sangat memadai. Sehingga, beragam potensi dan bakat seni budaya khususnya di bidang musik di kawasan desa Sukawati, Gianyar ini nantinya dapat dikembangkan dan dilestarikan sepanjang zaman. Mengingat, seni budaya merupakan aset utama industri kepariwisataan bangsa, terutama Bali pada umumnya dan desa Sukawati Gianyar khususnya.

Lebih jauh, pakar musik modern bidang vokal dan paduan suara (koor) ini, menegaskan bahwa  melalui kegiatan bakti sosial ini mahasiswa harus dapat menerapkan keahlian intelektualnya bagi masyarakat dan sekaligus mampu mengapresiasi potensi dan bakat masyarakat sebagai bahan kajian penelitian dan pendidikan di masa depan. “Sehingga, keragaman seni budaya di tengah masyarakat dapat tetap lestari dan dapat berkembang sepanjang zaman,” tegasnya, Kamis (4/9) kemarin.

Sementara itu, Sekretaris PS Seni Musik, FSP ISI Denpasar, Ni Wayan Ardini, mengatakan kegiatan bakti sosial ini berupa aksi gotong royong membersihkan lingkungan desa bersama masyarakat setempat dan dimeriahkan kegiatan pertunjukan seni musikal dari mahasiswa. Selain itu, juga akan diselingi dengan diskusi atau dialog seni budaya bersama masyarakat.

Diakuinya, melalui kegiatan ini mahasiswa dapat unjuk kebolehan di depan masyarakat sebagai upaya menambah pengalaman dan meningkatkan profesionalisme dari keahliannya di bidang seni musik tentunya, sebagai konsentrasi akademisnya. “Supaya calon sarjana seni musik ini nantinya dapat menjadi seniman musik profesional yang berkualitas di bidangnya dan tentunya berguna bagi masyarakat,” katanya.

Kemudian, dosen sekaligus kandidat doktor, S3 Pascasarjana Unud Denpasar, yang sedang meneliti persoalan musik industri dan industri musik di Bali ini, menambahkan bahwa PS Seni Musik yang telah berdiri sejak setahun lalu, 2013 ini untuk program studi srata satu (S1), kini sudah menerima dua angkatan mahasiswa dengan jurusan peminatan (konsentrasi) utama, yang terdiri atas vokal, gitar, piano, drum dan biola.

Untuk diketahui bahwa dalam mencetak sarjana yang profesional di bidang seni musik, PS Seni Musik ini didukung oleh dosen ahli secara teroritis dan praktis serta berstandar nasional maupun internasional. di antaranya, Ketut Sumerjana, yang merupakan musisi penciptaan lulusan seni musik UGM Jogjakarta, Heny Janawati, seorang vokalis lulusan sebuah universitas di Kanada, Vitariana (pianis), Sanjaya (spesialisasi musik drum), Wahyu Sri Wiyati, seorang violis dan pemain biola andalan Bali. WB-MB