short cut yeh nusa
Tabanan (Metrobali.com)-
Proyek pembuatan Jembatan Short Cut Yeh Nusa dan Yeh Lambuk di Tabanan sudah lewat dari batas  yang ditentukan ( deadline ). Proyek ini seharusnya sudah rampung pertengahan bulan ini, hanya saja hingga kini masih berjalan.
Proyek yang dijadwalkan selesai pengerjaannya selama 240 hari kalender sejak 20 Februari 2014, hingga tanggal 15 Oktober  2014 yang seharusnya sudah selesai, ternyata dilapangan masih ambruradul. Anehnya, Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK ) saat dijumpai di kantornya bungkam seribu bahasa.
“Saya lagi pusing pak, nanti aja ketemu langsung sama Kasatker saya beliyau masih di jkt hari senin baru sampai di Bali. Kilah I Made Supriawan.
Ditanya masalah alasan keterlambatan pengerjaan proyek tersebut I Made Supriawan sangat irit tuk menjawab, sanbil sibuk mempermainkan Hp nya. Sesekali menjawab hanya bilang proyek tersebut ada penambahan anggaran kurang lebih 2 milyar. Dengan alasan keterlambatan ada penambahan volume pekerjan, dan gangguan keuangan dari pihak kontraktor . Seperti pengas palan dan pembebesan lahan. Anehnya proyek tersebut adalah tahan yang ke II, tetapi kok masih ada pembesan lahan yang belum terealisasi. Apakah ini bukan alasan PPK saja untuk meloloskan kesalahan rekanan yang rekam jejaknya yang selalu terlambat?

Saat di temui di kantor padanya  I Made Supriawan seorang laki-laki yang berkumis tipis ketika diminta keterangan terkait perkembangan proyek tersebut, Rabu (29/10). Laki-laki berbaju putih dengan garis biru dan berkumis tipis, nampak kebingungan saat ditanya atas dasar apa perpanjangan waktu dan penambahan anggaran tersebut.
Proyek Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat  Jendral Bina Marga itu, mempergunakan dana APBN tahun anggaran 2014 sebesar Rp. 22,3M untuk Yeh Lambuk dan Rp. 22,3M unutk Yeh Nusa. Proyek yang dikerjakan PT. Teguh Karya Raharjo.

Anehnya, dilokasi proyek papan nama sudah dicabut untuk mengelanuhi masyarakat yang ingin mengetahui tentang pekerjaan tersebut. Menurut warga setempat yang berdekatan dengan pembangunan jembatan short cut,  molornya proyek ini tidak masuk akal. Tidak ada gangguan alam maupun masalah lain. “Ini tidak masuk akal,” jelasnya singkat.
Hasil pantauan dilokasi proyek, nampak pelaksana pekerja dari pihak PT. Teguh Karya Raharjo sangat sepi alias tidak ada pekerja, terbukti di lokasi proyek hanya terlihat alat berat yang terparkir dipinggir jalan.
Sementara Satuan Keraja: Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Bali. I Wayan Windiawan ST.MT. belum bisa di konfirmasi melalui via telepon genggam nya.  RED-MB