Klungkung ( Metrobali.com )-
Dam pelintas Tukad Unda yang terletak di desa Sampalan Klod, Dawan, Klungkung hampir setahun jebol diterjang banjir. Untuk memperbaiki Dam itu pemerintah harus mengeluarkan dana APBN senilai Rp 1,418 Milyar tahun 2013. Dengan anggaran sebesar itu sangat disayangkan bahwa bahan proyek ternyata mengambil material di tempat, hal itu membuat masyarakat di wilayah tersebut mengeluh.

Guna memastkan hal itu pada Rabu ( 22/5 ) siang Metrobali.com memantau proyek Dam yang sedang dikerjakan. Dari pantauan di lapangan, terlihat ada kurang lebih 50 orang yang bekerja memperbaiki dam yang jebol tersebut. Beberapa diantaranya tenaga kerja  terlihat sedang mengambil batu di alur Tukad Unda. Bukan itu saja terpantau adanya tumpukan pasir juga terlihat dibagian sisi barat proyek. Atas temuan tersebut Metrobali menduga gundukan pasir yang dikumpulkan tersebut diambil dari sungai tukad Unda untuk bahan proyek. Hal inipun diakui salah seorang buruh proyek yang mengaku bernama Nengah Kencik.

Menurut  pria asal Sampalan Klod ini mengakui kalau ada sebagian batu yang digunakan untuk proyek diambil dari Tukad Unda. Sedangkan sisanya didatangkan dari wilayah Karangsem. “Ada juga batu diambil dari sungai dan sebagian lagi dari Karangasem,” ungkapnya. Kencik mangaku sudaha 25 hari bekerja sebagian besar tenaga proyek berasal dari Desa Besakih, Karangasem sedangkan tenaga dari desanya hanya tujuh orang. “Di desanya hanya tujuh orang saja yang bekerja di sini pak. Sisanya dari besakih, Karangasem, “ ujarnya.

Sementara itu mandor proyek, Mangku Suparta ketika dikonfirmasi terkait bahan yang yang diambil ditempat, hal itu dikui kalau sebagian material yang dipakai proyek diambil dari sungai Tukad Unda. Namun Mangku berdalih bahwa bahan material berupa batu yang diambil dari Tukad Unda tersebut merupakan sisa bongkaran dam pelintas yang telah jebol belum lama ini. Begitu pula dengan gundukan pasir yang dikumpulkan untuk bahan proyek.

Menurut Suparta, semua bahan material tersebut sengaja dikeruk dari dasar sungai dan digunakan untuk bahan material proyek. Karena sebelumnya material tersebut dinilai menutupi jalan air sungai. Sehingga menyebabkan banjir ketika hujan turun. “Waktu ini sempat banjir pak. Air naik karena ditutupi bahan material tersebut sehingga kita keruk,” paparnya.

Selanjutnya Suparta menjelaskan bahwa proyek dam pelintas tersebut sudah dikerjakan sejak tanggal 28 April lalu. Proyek ini mempekerjakan buruh sebanyak 55 orang. Dam tersebut jebol sepanjang 37 meter dan lebar diatas 5 meter.

Mangku mengaku sampai saat ini proyek tersebut baru berjalan 3,5 persen. Dirinya berharap proyek tersebut rampung sesuai dengan waktu yaitu jangka waktu dikerjakan selama 150 hari kalender dengan angagaran sebesar Rp 1.418.000.000. dan sebagai pelaksana dikerjakan oleh CV. Bulan Bintang, ujarnya. SUS-MB