Jembrana (Metrobali.com)-

Sejumlah warga Desa Tegal Badeng Barat Kecamatan Negara mengeluhkan adanya proyek pengerukan tanah dalam penataan lahan. Pasalnya jalan yang digunakan warga sehari-hari menjadi rusak, becek dan berlumpur.

 Pantauan Rabu, (25/12), proyek tersebut nampak sedang dalam tahap penataan lahan. Pasalnya di lokasi proyek terdapat alat berat buldoser. Dari informasi sejumlah warga setempat, di lahan tersebut akan dibangun perumahan. Namun warga tidak mengetahui identitas investor tersebut. “Katanya untuk perumahan, tapi saya tidak tahu, apa ya untuk perumahan” ujar warga yang namanya tidak mau ditulis.  

 Menurut warga, sejak ada proyek penataan lahan, jalan  desa menjadi berlumpur dan becek. Pasalnya tanah yang diangkut kendaraan berceceran di jalan. Selain itu, di sejumlah titik jalan menjadi berlubang, akibat kendaraan proyek yang lalu lalang keluar masuk lokasi.

 Perbekel Desa Tegal Badeng Barat, Kadek sudiana, saat dikonfirmasi mengatakan lahan seluas 1 ha lebih itu milik investor dari Denpasar. Namun pihaknya tidak tahu, akan membangun apa di lahan tersebut. “Saya sudah stop, saya juga minta pihak investor supaya memperbaiki jalan yang rusak akibat pemerataan tanah itu” ujarnya.

 Sementara itu, Kepala Kantor Perizinan Jembrana, Komang Suparta, saat dikonfirmasi terpisah  terkait proyek tersebut mengaku belum pernah menerima surat pengajuan permohonan izin dari proyek yang ada di Tegal Badeng Barat.

 Lantaran pihaknya belum pernah mengeluarkan izin, Suparta memastikan, proyek di Tegal Badeng Barat itu, bodong. “Saya belum menerima pengajuan izin, saya juga belum pernah mengeluarkan izin untuk proyek itu” pungkasnya. MT -MB