Karangasem (Metrobali.com)-

Serangkaian Karya Bhatara Turun Kabeh di Pura Luhur Besakih  yang jatuh tepat pada Purnama Kedasa Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Ny. Ayu Pastika beserta Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi Bali menghadiri dan melakukan prosesi ritual sekaligus melakukan persembahyangan di Pura Luhur Besakih , Karangsem, Jumat, (6 /4/2012).

Gubernur beserta rombongan berbaur bersama dengan para pemedek yang berasal dari seluruh pelosok Bali yang sudah memadati Pura Besakih. Rombongan diterima langsung oleh Bupati Karangasem , I Wyan Geredeg dan Bendesa Desa Pakraman Besakih. Hadir pada prosesi upacara Bupati Gianyar, Cokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Wakil Bupati Badung, I Ketut Sudikerta , beberapa anggota DPRD Provinsi Bali.

Puncak Upacara  Karya  Bhatara Turun Kabeh yang dilaksanakan di Penataran Agung Pura Besakih dan dipuput oleh 6 (enam) Sulinggih , yaitu Ida Pedande Gede Ngenjung, Ida Pedande Gede Dwija Nugraha, Ida Pandita Mpu Pande, Ida Pandita Mpu Pasek, Ida Pandita Dukuh dan Ida Bhagawan Natha.

Usai mengikuti prosesi ritual di Pura Luhur Besakih , Gubernur Mangku Pastika beserta rombongan begerak menuju Pura Ulun Danu Batur untuk mengikuti prosesi upacara Mepapada Agung yang juga merupakan rangkaian Karya Ngusaba yang jatuh pada purnama kedasa.

Di Pura Batur  Gubernur dan Ny. Ayu Pastika diterima diterima langsung oleh Bupati Bangli
beserta Sekretaris Daerah Provinsi Bali, I Made Jendra, SH. Rangkaian upakara mepepada agung dimulai dengan pementasan Baris Tombak, Baris Perisi dan sasolahan wayang wong untuk  menyambut Ida Bhatara tedun. Pada kesempatan itu Gubernur Bali dan Nyonya Ayu Pastika berkesempatan pula menyaksikan iring-iringan Pepadan Agung yang mengelilingi wilayah Desa Batur bersama para pemedek.

Dalam wawancara seusai menghadiri prosesi upacara di dua pura besar tersebut, Gubernur Mangku Pastika menyampaikan bahwa hari ini merupakan hari yang sangat istimewa  bagi seluruh masyaraka Hindu.

“Saya sangat terharu melihat ketaatan masyarakat Bali di dalam melaksanakan rangkaian upacara. Saya berharap  ke depannya tradisi ini tetap dapat dipertahakan dan tentunya dengan tetap memaknainya untuk meningkatkan kualitas diri melalui peningkatan sradha dan bhakti serta kualitas spiritual diri kita masing-masing.’’ Kata  Gubernur. SUT-MB