Media gathering “Implementasi Protokol CHSE melalui Program We Love Bali” yang melibatkan puluhan wartawan dari berbagai media cetak dan elektronik, Selasa (22/09) di Inna Bali Heritage Hotel Denpasar.

Denpasar (Metrobali.com) –

Bali adalah gambaran atau etalase dari kepariwisataan nasional. Baik atau buruk citra yang dimunculkan tentang kepariwisataan Bali dalam sebuah narasi pemberitaan maka itulah yang akan menjadi gambaran dan realitas sesungguhnya.

Hal itu dikemukakan oleh Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Event Kemenparekraf RI Risky Handayani saat media gathering “Implementasi Protokol CHSE melalui Program We Love Bali” yang melibatkan puluhan wartawan dari berbagai media cetak dan elektronik, Selasa (22/09) di Inna Bali Heritage Hotel Denpasar.

Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan melaksanakan program pemulihan dengan tajuk “We Love Bali” sebagai stimulus agar ekonomi dan pariwisata bisa bergeliat sekaligus memberikan edukasi terhadap penerapan protokol CHSE di Daerah tujuan Wisata sekaligus memperkenalkan DTW dan Desa Wisata kepada masyarakat luar melalui ranah media.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, I Putu Astawa menyatakan bahwa dunia sekarang berlomba-lomba berusaha untuk mengalahkan Covid-19. Dinas Pariwisata kata Putu Astawa, mustahil bisa bekerja sendiri tanpa dibantu oleh media dalam memberikan narasi yang membangun.

Ia mengajak bersama-sama membangun image Bali untuk dunia internasional. Momentum ini diharapkan bisa dimanfaatkan oleh media untuk menyebarkan kepada dunia internasional soal citra positif Bali.

“Untuk memenangkan peperangan dengan COVID-19 tentunya perlu bersinergi membangun kepercayaan dunia internasional bahwa Bali mampu menghadapi dan mengatasi permasalahan ini,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Bali Tourism Board (BTB) Ida Bagus Agung Partha Adnyana mengemukakan bahwa Diperlukan kesabaran yang tinggi dan upaya yang optimal dari semua pihak untuk tetap bisa bergerak disaat orang sudah merasa bosan dengan situasi angka Pandemi yang makin tak terkendali dan disaat ‘bisnis yang nggak berjalan.

“Daya tahan kita sedang di uji sekarang untuk menghadapi persoalan covid-19 ini dan tak boleh saling menyalahkan, yang penting ‘Do Our Best’, memang tak semudah membalikkan telapak tangan dalam memulihkan kepercayaan domestik dan dunia internasional,” tutur Gus Agung.

Wakil Ketua Tim Percepatan Penanganan Dampak dan Pemulihan Akibat corona virus disease 2919 Trisno Nugroho sekaligus Direktur BI Perwakilan Bali, mengungkapkan bahwasanya memasuki semester tiga, sudah mulai ada gejala pergerakan perekonomian Bali.

“Tujuan Implementasi Protokol CHSE melalui Program We Love Bali barangkali menjadi suatu upaya memberikan informasi yang cerdas kepada dunia bahwa pariwisata Bali sejatinya sudah penuhi aturan Promes yang baku dan terukur, jadi ibarat lagu The Beatles ‘The long and winding road’ artinya kita sedang menghadapi Jalan panjang dan berliku,” tutur Ketua Tim Percepatan Penanganan Dampak dan Pemulihan akibat COVID-19 AA Rai Suryawijaya. (hd)