perumahan

Jakarta (Metrobali.com)-

Program Sejuta Rumah yang bakal dicanangkan Presiden Joko Widodo pada tanggal 29 April 2015 diharapkan dapat mengurangi jumlah angka “backlog” atau kekurangan perumahan yang masih melanda berbagai daerah di Indonesia.

“Saya berharap Program satu juta rumah ini dapat mengurangi backlog dari 13,5 juta menjadi 6,8 juta sesuai dengan yang ditergetkan oleh Bappenas,” kata Plt Dirjen Penyediaan Perumahan Kemenpupera Syarif Burhanudin di Jakarta, Kamis (23/4).

Apalagi, menurut Syarief, program Satu Rumah itu dinilai mendapat tanggapan yang baik dan diminati oleh banyak pemda dan pengembang.

Ia mengemukakan, untuk untuk menyukseskan Program Satu Juta Rumah, pemerintah akan melakukan intervensi antara lain pemberian bantuan uang muka Rp4juta rupiah, penurunan uang muka minimal satu persen dari semula yang sebesar lima persen.

“Intervensi terhadap besaran dan bantuan uang muka sudah berlaku sejak bulan Maret, tetapi pencanangannya akan dilakukan pada bulan April,” ujarnya.

Sebelumnya, pemerintah optimistis melalui sinergi yang baik antar-institusi terkait bakal menyukseskan Program Sejuta Rumah yang akan diresmikan Presiden Joko Widodo pada akhir April 2015.

“Saya optimistis pemerintah didukung DPR karena semua pembiayaan bisa diselesaikan bila ada pengertian yang sama dan koordinasi dengan Komisi V DPR RI, selain itu juga mengenai koordinasi dan sinergi antar-institusi yang menangani perumahan dilakukan melalui penguatan institusi tersebut,” kata Plt Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Maurin Sitorus.

Maurin menyebutkan beberapa contoh penguatan tersebut adalah dengan memberikan suntikan dana untuk Perumnas sebesar Rp 1triliun sekaligus memberikan misi kepada Perumnas supaya lebih fokus, yaitu dengan diberikan tugas untuk hanya membangun rumah serta rumah susun untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Ia juga mengemukakan bahwa pemerintah juga telah memberikan suntikan modal kepada SMF (Sarana Multigriya Financial) guna memperkuat institusi terkait masalah perumahan.

Selain itu, ujar dia, potensi pembiayaan program sejuta rumah yang akan digerakkan antara lain melalui Bapertarum-PNS sebesar Rp3,1 triliun.

“Selama ini dana tersebut belum digunakan, dan juga dari Taspen sebesar Rp2 triliun, FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) Rp5,1 triliun,” paparnya. AN-MB