Keterangan foto: Bupati Suwirta perintahkan Kadis Tenaga Kerja dan Perindustrian Gede Kesumajaya agar segera mengadakan pembelian mesin pengering dan mesin pencacah, Selasa (3/7/2018)/MB

Klungkung, (Metrobali.com) –

Setelah sempat vakum beberapa bulan akibat terkendala alat pengering dan mesin pencacah, program Garam Beryodium Desa Kusamba akan dilanjutkan kembali oleh Bupati Klungkung Nyoman Suwirta. Bertempat di Koperasi LEPP Mina Segara Kusamba, Bupati Suwirta perintahkan Kadis Tenaga Kerja dan Perindustrian Gede Kesumajaya agar segera mengadakan pembelian mesin pengering dan mesin pencacah, Selasa (3/7/2018). “Jangan sampai program pemanfaatan garam lokal ini ngadat di tengah jalan. Tahun ini agar sudah bisa pengadaan mesin dryer (pengering). Mohon juga pak kadis menghitung biaya produksinya berapa, sehingga nanti sudah siap berapa harga garam beryodium akan dipasarkan,” kata Suwirta. Orang nomor satu di Pemkab Klungkung ini juga meminta kepada Kesumajaya untuk menghitung kebutuhan garam di Kabupaten Klungkung. “ Pemkab siap membantu pemasarannya, modal dan membuka jaringan pemasaran dengan menggandeng toko moderen,” tegas Suwirta.

Suwirta menegaskan, mulai tahun 2019, Desa Kusamba sudah bisa memproduksi garam beryodium, yang dijual dalam bentuk kemasan. “ Nanti semua toko modern wajib menjual produk Klungkung seperti garam kusamba, beras lokal. Itu wajib hukumnya dan saya akan siapkan lebih dulu perangkat hukumnya,” kata Suwirta. Ia melihat selama ini toko modern belum maksimal berpartisipasi menjual produk lokal Klungkung. Padahal produk lokal itu secara kualitas tidak kalah jauh dengan produk luar. Garam beryodium Desa Kusamba misalnya, sebelum produk ini dilempar ke pasaran, sudah beberapa kali dilakukan uji coba. Proses yang panjang itu mulai dari pengamatan perubahan warna garam, rasa yang dipengaruhi kandungan iodium akhirnya berhasil ditangani hingga melahirkan produk garam beryodium siap edar.

Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanangan Pangan Wayan Durma pun tidak luput dari penugasan. Durma ditugaskan mengundang dua perbekel, Perbekel Desa Kusamba dan Perbekel Desa Pesinggahan, yang mana warga dari kedua perbekel ini yang selama ini memproduksi garam, nantinya akan dibeli oleh pihak pengelola garam beryodium. “ Atau sebelum mengundang perbekel dan mengumpulkan petani garam, pak kadis rapatkan tim lagi sekali untuk mematangkan program kita. Pokoknya 2019 produksi garam beryodium Desa Kusamba harus sudah jalan,” imbuh Bupati Suwirta. Kesumajaya menyatakan, pengadaan mesin dryer sudah dianggarkan di APBD Perubahan tahun 2018. “ Untuk mesin pencacahnya akan kami upayakan pengadaannya bersamaan dengan mesin dryer,” kata Kesumajaya. Durma pun menyatakan siap mengumpulkan tim guna mematangkan program pemanfaatan garam Kusamba sebagai garam beryodium.

Pewarta: HUMASKLK/Jim
Editor: Hana Sutiawati