Foto: Selain 5 juta masker medis yang didistribusikan ke kalangan masyarakat luas di 20 kabupaten dan kota, Aice juga membagikan 15 juta masker lainnya ke masyarakat lewat jaringan penjual es krim Aice di masyarakat.

Denpasar (Metrobali.com)-

Produsen es krim Aice Group bersama Kantor Staf Presiden (KSP) dan Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor)  menjalankan misi kemanusiaan lewat gerakan “Distribusi 5.000.000 Masker Medis untuk Indonesia Maju.” Aksi untuk mendukung pencegahan dan penanganan pandemic Covid-19 ini hadir di Bali lewat acara yang digelar di Wantilan DPRD Provinsi Bali Kamis (28/1/2021)

Masker medis yang didistribusikan dalam kampanye bernama Aice-SHIELD ini diklaim Aice berspesikasi tinggi. Masker medis ini memiliki bahan berkualitas tinggi dan diproduksi sendiri oleh Aice Group. Pihak Aice juga menjelaskan bahwa SHIELD sudah mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

“Selain 5 juta masker medis yang didistribusikan ke kalangan masyarakat luas di 20 kabupaten dan kota, Aice juga membagikan 15 juta masker lainnya ke masyarakat lewat jaringan penjual es krim Aice di masyarakat,” kata Juru Bicara sekaligus Brand Manager Aice Group Sylvana.

Seperti diketahui, Aice memiliki lebih dari 250 ribu jaringan warung atau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjual es krim Aice. Produsen es krim yang dekat dengan masyarakat berbagai kalangan dan memiliki harga terjangkau oleh semua level masyarakat ini memiliki jaringan pemasar yang kuat di masyarakat.

Hal ini menjadikan 200 ribu lebih pemasar warung tradisional yang ada di seantero nusantara membuat efektif dalam mengedukasi masyarakat menghindari penularan.

Produsen es krim yang berpabrik di Mojokerto, Bekasi dan satu lagi yang segera beroperasi di Sumatera Utara ini, mengatakan 100 persen masker ini diproduksi di dalam negeri. Sejak awal pandemi, Aice memproduksi sendiri SHIELD di pabriknya di Mojokerto.

Sylvana mengatakan bahwa gerakan kolektif berupa pentahelix semua anak bangsa yang peduli atas cobaan yang sedang kita hadapi bersama. Misi kemanusiaan yang dijalankan GP Ansor dan produsen es krim Aice ini, adalah aksi bersama Pemerintah Pusat melalui KSP dan Pemerintah Daerah yang berbasis komunitas dengan menitikberatkan kepada peran dari organisasi dan tokoh di masyarakat, akademisi, dan dukungan swasta, serta komunikasi yang efektif melalui media massa.

Kerja sama seluruh anak bangsa adalah kekuatan Indonesia dalam menghadapi berbagai krisis. “Aice bersama dengan banyak pemangku kepentingan di 20 kota yang kami berikan 5 juta masker ini akan selalu bergerak bersama. Kuantitas yang cukup dan edukasi soal disiplin  penggunaan masker berkualitas, serta dukungan kearifan lokal dari para tokoh agama dan budaya di masyarakat menjadi kunci gerakan kita bersama ini,” kata Sylvana.

Menurutnya, gerakan pentahelix membagikan masker berkualitas didasari niatan banyak pihak dalam menghindarkan masyarakat dari bahaya droplet mengandung virus dalam berbagai aktivitas yang makin meningkat saat ini secara optimal. Droplet mengandung virus ini dapat muncul di dalam batuk, bersin dan cairan yang keluar saat melakukan percakapan di ruang tertutup atau jarak dekat.

“Aice memproduksi masker medis dalam jumlah sangat besar untuk menekan penularan virus di masyarakat. Visi kemanusiaan akan selalu menjadi bagian dari proses bisnis Aice. Bukan hanya memberikan keceriaan lewat es krim yang berkandungan baik seperti Aice Susu Telur, misalnya, tapi juga dengan aktivitas riil ratusan ribu UMKM penjual Aice membagikan kebaikan dalam jutaan masker medis Shield ini,” tutup Sylvana.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin mengungkapkan Pemerintah Provinsi Bali mengapresiasi langkah distribusi masker medis ini.

Masker medis Shield yang dibagikan Ansor dan Aice Group ke masyarakat yang rentan tertular Covid-19 menjadi upaya bersama dalam menyelesaikan pandemi. Edukasi soal masker atau 3M memerlukan partisipasi semua elemen pemangku kepentingan.

“Pemprov mengapresiasi gerakan kemanusiaan ini. Saat ini dibutuhkan kebersamaan, gotong royong dan kolaborasi menangani pandemi Covid-19,” kata Made Rentin. (wid)