Foto: Ketua Yayasan Pendidikan Ngurah Rai AA Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) yang juga Anggota Komisi II DPR RI/Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali, di sela-sela edukasi “Police Goes to School and Safety Riding” pada Kamis (3/6/2021) di Sekolah Ngurah Rai, Rai Kerobokan, Badung.

Badung (Metrobali.com)-

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat korban kecelakaan lalu lintas di Indonesia pada 2020 didominasi usia produktif. Berdasarkan profil tingkat pendidikan, korban kecelakaan terbanyak merupakan pelajar SMA.

Berangkat dari keprihatinan terhadap tingginya angka kecelakaan di kalangan pelajar ini, Ketua Yayasan Pendidikan Ngurah Rai AA Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) yang juga Anggota Komisi II DPR RI/Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali, gencar memberikan edukasi safety riding bagi pelajar.

Kali ini Yayasan Pendidikan Ngurah Rai yang menaungi sekolah SMP/SMA/SMK Ngurah Rai Kerobokan, Badung menggandeng Ditlantas Polda Bali mengadakan edukasi prokes dan tertib berlalu lintas bertajuk “Police Goes to School and Safety Riding” pada Kamis (3/6/2021) di Sekolah Ngurah Rai, Rai Kerobokan, Badung.

Lewat edukasi ini Amatra yang akrab disapa Gus Adhi ingin melakukan pencegahan dini sehingga lebih banyak generasi muda yang terselamatkan dari bahaya kecelakaan lalu lintas (laka lantas).

“Kecelakaan lalu lintas banyak terjadi di kalangan pelajar dan paling banyaknya di SMA. Jadi penting para pelajar ini diberikan pemahaman safety riding bagaimana berkendara sepeda motor yang aman sejak dini,” ungkap Gus Adhi usai acara.

Berdasarkan data Kemenhub, pelajar SMA yang tercatat menjadi korban kecelakaan sebanyak 80.641 orang, lalu SMP 17.699 orang, dan SD 12.557 orang. Sedangkan tingkat pendidikan D3 sebanyak 770 orang, S1 3.751 orang, dan S2 136 orang.

Kemenhub juga membeberkan profil korban kecelakaan berdasarkan usia yang menunjukkan kelompok 10-19 tahun terbanyak dengan catatan 26.906 orang.

Kelompok usia lainnya yakni 20-29 tahun 29.281 orang, 30-39 tahun 18.553 orang, 40-49 tahun 17.980 orang, serta 50 tahun ke atas 31.740 orang.

Sementara menurut catatan Korlantas Polri tentang kecelakaan, sebanyak 100.028 kejadian terjadi pada 2020. Dari jumlah itu terdapat 113.518 korban luka ringan, 10.751 korban luka berat, dan 23.529 korban meninggal dunia.

Melihat data tersebut, Gus Adhi mengajak para pelajar dan mahasiswa agar selalu disiplin dalam berlalu lintas serta tidak lupa mengutamakan aspek keselamatan.

“Kalau pemahaman safety riding di generasi muda ini sukses kita berikan maka kita tidak hanya menyelamatkan generasi muda tapi juga menyelamatkan bangsa. Makanya kita isi generasi muda tidak hanya dengan ilmu pendidikan, wawasan kebangsaan tapi juga ilmu keselamatan sepeda motor,” papar Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali ini.

Sementara itu edukasi safety riding ini serangkaian juga memperingati HUT ke-42 Yayasan Pendidikan Ngurah Rai, Hari Sepeda Sedunia atau World Bicycle Day 3 Juni 2021, dan HUT ke-61 SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) ini melibatkan peserta siswa SMP dan SMA Ngurah Rai serta adik-adik dari SOKSI Z. Edukasi ini menghadirkan pembicara Kompol I Made Uder, selaku Kasi Dikmas (Pendidikan Masyarakat) Ditlantas Polda Bali.

Edukasi safety riding ini juga menjadi bagian dari program edukasi Yayasan Ngurah Rai serangkain branding “Sekolah Ngurah Rai Reborn: Kami Hadir untuk Kualitas” yang menandai era baru, wajah baru dan penerapan teknologi terkini mendukung pembelajaran serta kebangkitan sekolah ini dalam kontribusinya mencerdaskan anak bangsa dan memajukan kualitas pendidikan di Indonesia khususnya Bali.

Dalam kesempatan ini  Gus Adhi mengajak generasi muda untuk serius memahami safety riding dan menerapkannya ketika sudah waktunya dan sudah cukup umur mereka berkendara.

Anggota Komisi II DPR RI dengan lingkup tugas di bidang dalam negeri, sekretariat negara, dan pemilu ini juga berpesan agar generasi muda para pelajar ini menghindari narkoba.

Untuk di SMP Ngurah Rai, Gus Adhi menuturkan pihaknya melarang siswa SMP membawa motor ke sekolah karena belum cukup umur. Karenanya diharapkan kesadaran orang tua meluangkan waktunya mengantarkan putra-putrinya ke sekolah.

Sementara bagi siswa yang tempat tinggalnya dekat dengan sekolah, diharapkan agar ke sekolah dengan bersepeda. Karenanya dalam edukasi safety riding ini juga ditekankan bagaimana keamanan bersepeda.

“Bagi yang rumahnya dekat, kita anjurkan bersepeda, kita siapkan lahan parkir yang luas. Dan ingat safety riding bersepeda juga. Anak-anak yang belum cukup umur agar naik sepeda dan bisa menyehatkan dirinya dengan bersepeda di masa pandemi,” pungkas Gus Adhi yang juga Ketua Depidar SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) Provinsi Bali ini.

Kompol I Made Uder, selaku Kasi Dikmas (Pendidikan Masyarakat) Ditlantas Polda Bali memberikan pemahaman kepada para pelajar SMP dan SMA ini terkait safety riding dan tertib berlalu lintas.

Dikatakan pengendara kendaraan bermotor (sepeda motor) harus siap diri (seperti harus punya SIM), siap kendaraan (cek kelengkapan kendaraan, seperti lampu, lampu sign). Mereka jug harus memahami rambu-rambu lalu lintas (larangan, perintah, petunjuk, peringatan).

“Berkendara di jalan adalah tantangan. Jadi Di jalan kendalikan diri, jangan ngebut. Jangan lupa pakai helm. Tiap hari jadikan safety riding sebagai kebiasaan dan akhirnya dengan sendirinya dilakukan jadi budaya,” pesan Kompol I Made Uder. (dan)