Prihatin Kejadian Bunuh Diri, Pastika Minta Masyarakat Bangun Keterbukaan
Denpasar (Metrobali.com)-
Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyoroti marakanya kejadian bunuh diri yang terjadi belakangan ini. Demikian disampaikannya saat membuka ajang Simakrama Gubernur Bali dengan masyarakat yang digelar di Wantilan DPRD Provinsi Bali, Sabtu (30/1). Pastika turut prihatin dengan kejadian ini dan menghimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kesadaran spritual masing masing. Karena dengan kesadaran spiritual seseorang akan mampu menintrospeksi diri terhadap masalah yang dihadapi. Pastika juga menghimbau masyarakat untuk membangun rasa keterbukaan terhadap sesama . “Jika ada masalah yang dialami oleh diri sendiri disampaikan kepada orang lain agar memperoleh pencerahan dan jalan keluar,” ujarnya. Simkarama kali ini merupakan simakrama yang dilaksanakan pertama di tahun 2015 dan merupakan simakrama yang ke-63 yang telah dilaksanakan selama Pastika memimpin Provinsi Bali. Pastika juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Bali yang telah menjaga keaman pulau dewata sehingga suasana menjadi nyaman dan bersahabat, ditengah merebaknya isu politik negara yang gonjang-ganjing.
Pada simakrama kali ini terdapat 13 pertanyaan yang diajukan oleh masyarakat secara langsung ke Gubernur Pastika. Pertanyaan yang muncul datang dari berbagai kalangan dan berbagai isu yang merebak di daerah Bali baik isu politik, ekonomi, kesehatan, pendidikan, pembangunan. Salah satu penanya Ida Bagus Sunarbawa mengeluhkan tentang banyak ruas jalan yang rusak di kabupaten tabanan oleh I B Putu Sunarbawa asal Kediri Tabanan. Beberapa penanya juga menanyakan proposal bantuan untuk pembangunan bale banjar. Pada kesempatan itu Gubernur meminta agar masyarakat berswadaya menyelesaikan pembangunan bale banjar dan tidak selalu bergantung kepada bantuan dari Pemprov.”Kalau bisa diswadayakan dulu, jika sudah tidak bisa bisa baru di bantu,” ujarnya/ Gubernur mengatakan ada 12 ribu proposal yang diajukan kepada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali.
Gubernur juga menyampaikan ketertarikannya terhadap sistem pendidikan yang mengasramakan para siswanya (boarding school). Ia yakin sistem pendidikan dengan mengasramakan siswa akan lebih efektif dan lebih menghasilkan lulusan yang berkualitas. Ia berharap sistem ini bisa diterapkan pada mahasiswa Institut Hindu Dharma Negeri, yang kampusnya masih tersebar di Buleleng, Denpasar dan Bangli, Nantinya institusi pendidikan yang bernafaskan agama Hindu ini diharapkan bisa terpusat di suatu tempat sehingga para siswa dan pengajarnya bisa fokus dalam melaksanakan sistem belajar mengajar. “Kalau bisa dipusatkan di Bangli,: pungkasnya. Demikian pula terhadap Politeknik Negeri Bali diharapkan bisa memanfaatkan Asrama Universitas Udayana yang tidak termanfaatkan secara optimal namun letaknya dekat dengan kampus Politeknik Negeri Bali. Pastika sendiri duduk sebagai Dewan Penyantun pada kepengurusan Politeknik Negeri Bali.AD-MB
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.