Kairo, (Metrobali.com) –

Presiden Mesir Abdel Fattah As-Sisi, Ahad (17/8), bertemu dengan anggota Kongres AS Darrel Issa di Kairo, tempat mereka membahas perkembangan regional dan masalah keamanan termasuk “ancaman teror” regional, kata kantor berita MENA.

“Mesir adalah sekutu strategis AS dan dapat memberi sumbangan bagi upaya untuk mengendalikan ancaman teror di wilayah ini,” kata anggota Kongres AS dari Partai Republik di California selama taklimat yang diselenggarakan di Istana Al-Ethadya di Ibu Kota Mesir, Kairo.

Ia juga menjamin Presiden As-Sisi bahwa ia akan disambut oleh Pemerintah AS jika ia memutuskan untuk berkunjung ke Amerika Serikat.

Anggota Kongres AS tersebut mengatakan bahwa Amerika Serikat sudah mengalokasikan 500 juta dolar AS dalam bentuk bantuan buat Mesir dan satu miliar dolar AS akan dialokasikan untuk tahun fiskal mendatang. Tindakan itu menandakan hubungan kuat masih mengikat kedua negara kendati terjadi ketegangan dalam hubungan mereka tahun lalu, setelah presiden Mohammed Moursi digulingkan pada Juli 2013, di tengah protes massa.

Issa menambahkan kerja sama militer antara kedua negara diperkirakan meningkat pada masa depan melalui sejumlah proyek gabungan, termasuk perakitan tank M1A1 di Mesir, demikian laporan Xinhua –yang dipantau Antara di Jakarta, Senin siang.

Masalah lain seperti krisis Suriah, ketidak-stabilan di Sinai dan penyelundupan senjata dari Libya juga dibahas.

Anggota Kongres AS itu menekankan Washington tidak khawatir mengenai kunjungan As-Sisi baru-baru ini ke Rusia. “Mesir adalah negara penting bagi keamanan regional dan normal bahwa Rusia ingin memiliki hubungan dengan Mesir,” kata Issa kepada wartawan dalam taklimat tersebut.

Pertemuan itu juga membahas kerja sama ekonomi antara kedua negara dan proyek pengembangan Terusan Suez.

Hubungan Mesir-AS telah tegang setelah militer menggulingkan Moursi tahun lalu. Pemerintah Presiden Barack Obama membekukan sebagain dari bantuan tahunannya, yang bernilai 1,5 miliar dolar AS buat Mesir, sebagai tanggapan.

Namun pada April, Pemerintah Obama mengumumkan akan melanjutkan pengiriman 10 helikopter Apache ke Mesir, dan mengatakan negara tersebut memenuhi syarat untuk menerima bantuan militer guna menghadapi aksi teror di wilayah itu.

(Ant) –